Nakita.id - Mitos menyusui yang salah tidak bisa sangat merugikan karena membuat Moms bertambah was-was.
Menyusui adalah salah satu aspek penting dalam perawatan bayi sejak baru lahir hingga usia anak 2 tahun.
Namun banyak sekali mitos dan keyakinan yang berkembang seputar praktik ini.
Saat ini, sains dan penelitian telah membantu kita memahami lebih banyak tentang proses menyusui.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah mitos menyusui yang salah dan tidak boleh dipercaya lagi.
Yuk simak!
1. Semua ibu bisa menyusui dengan mudah
Fakta: Meskipun ASI dikenal sebagai makanan terbaik untuk bayi, kenyataannya tidak semua ibu bisa menyusui dengan mudah.
Faktor-faktor seperti masalah kesehatan, pola makan, dukungan sosial, dan masalah laktasi dapat mempengaruhi kemampuan seorang ibu untuk menyusui.
Bagi sebagian ibu, menyusui bisa menjadi proses yang menantang dan membutuhkan banyak dukungan dan bantuan.
2. Semua ibu harus menyusui ekslusif
Baca Juga: Makanan Sahur untuk Ibu Menyusui, Supaya Kuat Puasa Seharian
Fakta: Sementara WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi, namun ada situasi tertentu di mana ibu mungkin tidak bisa atau tidak dapat menyusui secara eksklusif.
Beberapa ibu mungkin memiliki kondisi medis tertentu yang menghambat produksi ASI atau harus menggunakan obat-obatan yang tidak aman untuk bayi mereka melalui ASI.
Dalam kasus-kasus seperti itu, penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk menemukan solusi terbaik untuk bayi dan ibunya.
3. Payudara harus nyeri agar produksi ASI baik
Fakta: Merasakan nyeri atau ketidaknyamanan saat menyusui tidak selalu merupakan indikator bahwa Moms memiliki masalah dengan produksi ASI.
Beberapa ibu mungkin memiliki refleks menyusui yang baik dan bayi yang baik dalam mengunci dan menghisap payudara, sehingga tidak ada rasa sakit yang dirasakan.
Namun, perlu diingat bahwa setiap ibu dan bayi unik, dan pengalaman menyusui bisa berbeda-beda.
Penting untuk memperhatikan tanda-tanda lain seperti jumlah kotoran dan kencing bayi untuk menilai apakah mereka mendapatkan cukup ASI.
4. Jadwal menyusui harus ketat
Fakta: Meskipun ada manfaat dalam mencoba menetapkan jadwal menyusui yang konsisten, namun penting juga untuk mengikuti kebutuhan dan sinyal bayi.
Bayi sering kali memberikan sinyal ketika mereka lapar atau ingin disusui, dan penting untuk merespons secara cepat dan sensitif.
Baca Juga: Puasa Bukan Halangan, Praktikkan 8 Tips Ini Agar Tetap Lancar Menyusui Saat Puasa
Memperhatikan tanda-tanda lapar atau kenyang pada bayi dapat membantu memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang cukup dan merasa nyaman.
5. Ibu harus menyusui bayi sampai 1 tahun lebih
Fakta: Meskipun WHO merekomendasikan pemberian ASI hingga bayi berumur dua tahun atau lebih, namun tidak semua ibu dapat atau ingin melakukannya.
Beberapa ibu mungkin merasa nyaman dengan menyusui selama beberapa bulan, sementara yang lain mungkin ingin berhenti lebih awal karena alasan pribadi, kesehatan, atau pekerjaan.
Keputusan untuk berapa lama menyusui harus menjadi hak setiap ibu, dan penting untuk mendukung pilihan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi ibu dan bayi.
6. ASI sedikit artinya kurang gizi
Fakta: Jumlah ASI yang keluar tidak selalu mencerminkan kualitasnya.
Bahkan, ASI bisa tetap bergizi meskipun keluar dalam jumlah yang sedikit.
Yang penting adalah memberikan ASI secara konsisten dan memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup dari ASI, bahkan jika jumlahnya tidak terlalu banyak.
7. ASI tidak berguna setelah bayi usia 6 bulan
Fakta: Meskipun pemberian makanan pendamping ASI dimulai sekitar usia 6 bulan, namun ASI masih memiliki manfaat kesehatan bagi bayi bahkan setelah mereka mulai makan makanan padat.
Baca Juga: Dapatkan Manfaat Menyusui Secara On Demand dengan Tips dan Langkah Berikut Ini
ASI terus memberikan nutrisi penting, perlindungan terhadap penyakit, dan dukungan untuk perkembangan bayi bahkan setelah mereka memasuki tahap makan makanan tambahan.
8. Ibu harus punya insting menyusui yang kuat
Fakta: Meskipun insting ibu sering kali membantu dalam proses menyusui, namun tidak semua ibu memiliki pengalaman yang sama dalam hal ini.
Beberapa ibu mungkin mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan menyusui, dan itu normal.
Penting untuk mencari dukungan dan bantuan dari profesional kesehatan atau kelompok dukungan ibu jika merasa kesulitan atau tidak nyaman saat menyusui.
9. Semua ibu harus bahagia saat menyusui
Fakta: Meskipun menyusui seringkali dianggap sebagai momen indah dan intim antara ibu dan bayi, namun kenyataannya tidak semua ibu merasa bahagia atau nyaman saat menyusui.
Beberapa ibu mungkin mengalami rasa sakit, kelelahan, atau stres saat menyusui, dan itu normal.
Penting untuk memberikan dukungan dan ruang bagi ibu untuk berbicara tentang perasaan mereka, dan mencari bantuan jika diperlukan.
Mitos seputar menyusui telah lama ada, namun dengan pemahaman ilmiah yang lebih baik, banyak di antaranya dapat kita cerna sebagai legenda belaka.
Penting untuk menghilangkan mitos-mitos tersebut agar ibu bisa menyusui dengan keyakinan dan pengetahuan yang benar.
Baca Juga: Tips Nyaman Menyusui Bayi yang Aktif Agar Payudara Tidak Sakit
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR