Nakita.id - Masyarakat Tanah Air baru-baru ini digegerkan dengan aksi seorang ibu rumah tangga inisial S yang menipu.
S merupakan ibu dari Jakarta Barat menipu dengan modus anak sakit keras.
Melansir Kompas, dugaan penipuan yang dilakukan S ini terbongkar bermula dari unggahan aku @telimsartan.
Akun @telimsartan tersebut mengunggah video S yang sedang mendampingi anaknya R di rumah sakit.
S menemani anaknya yang duduk di kursi roda.
Di video itu, tampak S menenagkan anaknya yang terus memukul kepalanya sendiri.
R yang duduk di kursi roda di depan ruang farmasi rumah sakit tampak menangis.
Arini selaku pemilik akun berbagi bahwa insiden itu terjadi pada Rabu (20/3) di salah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Pusat.
“Saya lagi duduk di depan farmasi di rumah sakit tersebut. Habis itu si ibu S ini minta tolong sama saya, sama satu teman saya, minta tolong pesenin Grab buat pulang,” kata Arini saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/3/2024).
Menurut dia, kala itu R duduk di kursi roda milik rumah sakit. Sambil menunggu taksi online yang dipesankannya tiba. S kemudian bercerita bahwa anaknya belum lama menjalani operasi bypass jantung.
Arini mengaku kaget saat S berkata R yang masih kecil sampai harus operasi bypass jantung.
Baca Juga: Waspada Penipuan Lewat WhatsApp Merajalela, Ini Cara Mencegahnya
S kemudian terus berkata bahwa R juga gagal ginjal.
S mengaku harus mengantar anaknya bolak-balik ke rumah sakit untuk cuci darah.
Saat berbicara ke Arini, S mengaku membutuhkan uang Rp300.000.
Namun, S tidak mampu melakukan hal tersebut karena pekerjaannya hanya sebagai kuli di pasar.
Arini, yang merasa iba, kemudian memutuskan untuk menggalang donasi kepada teman-temannya untuk membantu R.
Arini mengaku melihat salah satu pasien rumah sakit memberikan uang kepada S, karena S juga menyampaikan cerita serupa kepada pasien tersebut.
Arini percaya dengan pengakuan S.
Terlebih, ada seorang sekuriti mengatakan bahwa R merupakan pasien rumah sakit itu.
"Saya langsung membuka donasi kepada teman-teman saya. Dalam dua hari, sekitar Rp 2 juta terkumpul," tutur Arini.
Setelah dana donasi terkumpul, Arini langsung pergi menuju ke kediaman S.
Rumah S merupakan kontrakan di lantai 2 di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.
Sesampainya di rumah S, betapa terkejutnya Arini ketika melihat kondisi R.
Baca Juga: Jangan Sampai Jadi Korban! Ini Cara Menghadapi Penipuan Lewat Panggilan Telepon yang Makin Marak
Berbeda jauh dengan di rumah sakit, kondisi R saat di rumahnya begitu sehat bugar.
Bahkan, R berlari-larian.
"Saya bertemu dengan tetangganya, dan bertanya tentang kondisi R yang sakit, namun katanya anak S sehat. 'Aktingnya keren juga,' itulah yang pertama kali dikatakan oleh tetangganya," jelas Arini.
Melihat kejadian ganjil itu, Arini mulai sadar bahwa dirinya tertipu.
Saat Arini meminta penjelasan ke S, S justru melanjutkan kebohongannya.
S bahkan berdalih bahwa R mengidap hepatitis B demi mendapatkan uang donasi dari Arini.
Mengetahui dirinya ditipu, Arini tak jadi memberikan uang donasi itu ke S karena takut mengecewakan para donatur.
Akibat ulah S, banyak yang mengadu mengenai dugaan penipuan S ke pihak RT.
Wakil Ketua RT yang bernama Gunadi membenarkan bahwa pihak RT dapat banyak aduan dari warga.
"Ini di RT langsung banyak laporan dari warga. Katanya warga ketemu (S) di RS Cengkareng, sakit ngerintih-rintih. Padahal malamnya kelihatan baik-baik saja di rumah. Kan kita jadi jelek lingkungan," ujar Gunadi saat dihubungi, Sabtu (30/3/2024).
Baca Juga: Cara Melaporkan Penipuan Agar Uang Kembali, Ini Langkah yang Bisa Dilakukan
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR