Ajarkan anak untuk mengenali dan memahami berbagai emosi yang mereka rasakan. Bantu mereka untuk mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat dan positif.
Beri anak ruang dan kesempatan untuk berekspresi tentang pengalaman KDRT yang mereka alami. Dengarkan dengan penuh perhatian dan tanpa menghakimi, serta berikan dukungan emosional yang mereka butuhkan.
Ajak anak untuk terlibat dalam aktivitas yang positif dan menyenangkan seperti olahraga, seni, musik, atau kegiatan sosial. Hal ini dapat membantu mengalihkan perhatian mereka dari trauma dan memperkuat rasa percaya diri.
Pastikan untuk memberikan konsistensi dan kepastian dalam rutinitas harian anak. Hal ini dapat memberikan rasa aman dan stabilitas yang dibutuhkan oleh anak untuk proses pemulihan mereka.
Berikan contoh perilaku positif dalam mengelola konflik dan emosi. Anak akan belajar dari contoh yang diberikan oleh orang dewasa di sekitar mereka.
Jaga komunikasi terbuka dengan anak dan beri mereka kesempatan untuk bertanya, berbicara, dan berbagi pikiran dan perasaan mereka dengan Moms.
Ajak seluruh anggota keluarga untuk memberikan dukungan dan cinta kepada anak dalam proses pemulihan mereka.
Keterlibatan keluarga sangat penting untuk membangun hubungan yang sehat dan mendukung anak dalam mengatasi trauma KDRT.
Menghilangkan trauma anak akibat KDRT memerlukan pendekatan yang holistik dan mendalam.
Dengan dukungan yang tepat dari profesional, lingkungan yang aman dan mendukung, serta upaya kolaboratif dari seluruh keluarga, anak dapat mengatasi trauma mereka dan memulihkan kesehatan mental dan emosional mereka.
Jangan ragu untuk mencari bantuan jika diperlukan dan terus memberikan cinta dan perhatian kepada anak dalam proses pemulihan mereka. (*)
Baca Juga: Moms Wajib Tahu! Ini 7 Cara Mengatasi Trauma Setelah Melahirkan
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR