Moms dan Dads mungkin sepakat untuk menggali minat dan bakat anak sedini mungkin.
Meski begitu, bukan berarti Moms dan Dads bisa mulai mencarinya di usia TK ataupun SD.
“Anak TK itu cita-citanya cenderung masih imajinatif. Entah mau jadi princess atau jadi super hero.
Sedangkan, anak SD itu cepat banget terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya. Misalnya, ketika pergi ke pemadam kebakaran, mau jadi petugas damkar. Atau ketika pergi ke supermarket, bilang mau jadi kasir,” sebut Alfa yang adalah psikolog parenting di Insight Psikologi.
Secara kognitif pula, lanjutnya, anak di usia tersebut belum memiliki kemampuan yang lebih baik untuk melihat dari berbagai sisi dan masih sulit untuk memutuskan.
Berdasarkan alasan itulah, Moms dan Dads sangat disarankan untuk menggali minat dan bakat anak dengan lebih serius ketika anak telah menginjak usia SMP atau SMA.
Bahkan, Alfa menyebut di usia inilah anak disarankan untuk mengikuti tes minat bakat.
“Karena, minat itu harus dari anaknya yang mengenal dan bukan dari orangtuanya,” katanya menggarisbawahi.
“Ini masih sering ditemui sampai sekarang, di mana minat orang tua A tapi minat anak B dan orang tua maunya tetap A.
Alhasil, anak ini nanti menjadi versi kecil dari orangtuanya,” terangnya.
Baca Juga: Beginilah Proses dan Hasil Tes Minat Bakat Untuk Anak Sesuai Usianya, Beda Usia Beda Jenis Tesnya
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR