Selain itu, kebiasaan merokok sejak usia remaja juga dapat memengaruhi kesehatan mentalnya.
Sehingga, anak remaja lebih cenderung mengalami stres, kecemasan berlebih, hingga depresi.
Ini sudah banyak ditunjukkan dalam studi-studi, dimana rokok menjadi bentuk coping yang tidak sehat bagi anak remaja dengan tekanan emosional atau masalah mental lainnya.
Bagi anak remaja, merokok dianggap sebagai tanda "kekinian" atau "sudah beranjak dewasa".
Akan tetapi, hal ini justru salah besar.
Anak remaja yang mulai merokok biasanya dipengaruhi oleh tekanan sosial di lingkungan pergaulannya.
Selain itu, anak remaja yang merokok juga dapat meningkatkan kemungkinan untuk dijauhi teman-teman sebayanya.
Terutama, jika teman-temannya merupakan non perokok dan khawatir akan dampak paparan asap rokok ini.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, kebiasaan merokok lebih sulit dihentikan bagi anak remaja.
Hal ini dikarenakan kandungan nikotin di dalam rokok, Moms.
Kandungan inilah yang menghasilkan efek adiktif, sehingga memicu otak remaja untuk lebih sering merokok.
Baca Juga: Mengapa Anak Bisa Lahir Stunting Jika Ibunya Merokok Saat Hamil?
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR