Nakita.id - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia belakangan ini kian meningkat.
Rupanya hal tersebut merupakan salah satu dampak dari adanya perubahan iklim di Indonesia pada 2024 ini.
Mengutip dari Kompas, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menuturkan, perubahan iklim menjadi penyebab kenaikan kasus DBD pada 2024.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengatakan, pada 2023 kasus menurun dibandingkan 2022, dari 143.000 menjadi 115.000.
Dalam informasi terakhir pada 1 April 2024, kasus DBD sepanjang tahun 2024 telah mencapai 46.148 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 350 orang meninggal.
Karenanya, Imran menyampaikan sistem diagnosis DBD perlu ditingkatkan agar dapat mengetahui penyakit yang bersifat zoonosis serta yang disebabkan oleh lingkungan.
"Kita butuh deteksi, seperti yang Pak Menteri bilang, yang menyebut tentang rapid test, karena ini perlu didistribusikan di fasilitas kesehatan dasar kita," kata Imran dilansir dari Antara, Senin (22/4/2024).
Dia menambahkan, DBD memiliki konsekuensi yang parah apabila telat ditangani.
Agar terhindar dari DBD, maka ada beberapa upaya pencegahan yang harus dilakukan.
Menjaga kebersihan lingkungan adalah kunci dalam mencegah perkembangan nyamuk Aedes aegypti.
Baca Juga: 6 Langkah Pertama dalam Penanganan DBD pada Anak, Moms Wajib Baca
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR