"Jika dalam produk kemasan minuman dituliskan 'low sugar', maka kandungannya tidak lebih dari 5 gram gula per 100 gram minuman.
Namun, sebaiknya tetap diperhatikan kandungan sukrosa dalam informasi gizi, apakah melebihi 10 gram dalam satu sajian kemasan dengan batasan maksimal satu sajian sehari," jelas dr. Liliana saat dihubungi Nakita, Selasa (23/4/2024).
dr. Liliana menyebut, jumlah tersebut, apabila dihitung dengan camilan lainnya seperti yogurt, makanan bayi, kue kering, dan jus buah dalam satu hari, tidak boleh melebihi 25 gram sehari.
Dokter spesialis gizi klinik di Rumah Sakit Pondok Indah ini bahkan menyampaikan bahwa American Heart Association (AHA) dan WHO menganjurkan untuk tidak memberikan gula tambahan pada anak usia di bawah 2 tahun.
"Sedangkan, anak usia 2–18 tahun hanya boleh diberikan gula tambahan sebesar kurang dari 10 persen dari total energi, yaitu kurang dari 100 kalori per 25 gram atau 6 sendok teh dalam sehari," ungkapnya.
dr. Liliana mengatakan, jika anak butuh minuman pelepas dahaga, maka dianjurkan untuk minum air putih.
Atau, Moms juga bisa memberikan jus yang terbuat dari sayur atau buah.
Alih-alih membelinya dari pasaran, Moms bisa membuatnya sendiri di rumah tanpa pemanis tambahan dan diberikan kepada anak.
"Untuk camilan bisa berupa yogurt rendah gula atau susu tanpa berperisa dari kemasan produk yang berlabel food-grade," tambahnya.
Selain itu, dr. Liliana juga mengingatkan orangtua untuk tidak memberikan minuman kemasan sebagai minuman utama pada anak berusia di bawah lima tahun.
Baca Juga: Anak Suka Minuman Manis Sampai Buat Moms Khawatir? Ini yang BIsa Dilakukan
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR