Nakita.id - Survei Mercer Marsh Benefits (MMB) 2021-2023 tentang Estimated Medical Trend Summary, menyimpulkan inflasi medis mencapai 4 kali lipat dari inflasi ekonomi.
Pasalnya, peningkatan inflasi medis di Indonesia selama 3 tahun terakhir mencapai 13,6% pada tahun 2023 dari sebelumnya sebesar 12,3% di tahun 2022.
Angka ini lebih tinggi dari proyeksi Asia sebesar 11,5%.
Bahkan angka inflasi medis melebihi inflasi ekonomi di angka 3,3% per Agustus 2023.
Apa yang harus dikhawatirkan dari kondisi ini?
Inflasi di sektor medis akan memengaruhi biaya operasional, suplai, administrasi, dan fasilitas kesehatan.
Mudahnya, biaya berobat akan meningkat termasuk biaya rawat inap, operasi, dan lainnya.
Kenaikan inflasi layanan kesehatan ini juga dialami oleh negara tetangga yakni Singapura 12% dan Malaysia 15%, sebagai dua negara yang sering dikunjungi oleh masyarakat Indonesia untuk mendapatkan layanan kesehatan.
Inflasi medis yang terjadi di Indonesia beberapa tahun belakangan juga berdampak pada harga premi asuransi kesehatan yang meningkat.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengungkapkan, penyebab kenaikan premi asuransi kesehatan dikaitkan dengan kenaikan tingkat risiko berdasarkan pengalaman klaim di tahun sebelumnya.
AAJI memproyeksi kenaikan premi asuransi kesehatan seiring dengan klaim kesehatan yang meningkat tajam sepanjang 2023.
Baca Juga: Asuransi di Awal Menikah Demi Keluarga Sehat Keluarga Berprestasi
Sehingga perusahaan asuransi jiwa harus bersiap menyesuaikan premi asuransi kesehatan.
Ini membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) menyepakati sinergi tugas dan fungsi dalam rangka penguatan industri asuransi kesehatan di Indonesia.
AAJI mencatat sepanjang tahun 2023, klaim kesehatan yang dibayarkan oleh perusahaan meningkat pesat.
Tercatat jumlah klaim tersebut mencapai Rp20,83 triliun triliun, meningkat 24,9% jika dibandingkan dengan tahun 2022.
Klaim asuransi kesehatan mengalami peningkatan signifikan sepanjang tahun 2023.
Faktor utama pendorongnya adalah inflasi medis yang tinggi, meliputi harga fasilitas kesehatan, biaya perawatan rumah sakit termasuk biaya pelayanan, obat dan berbagai tes kesehatan.
Faktor lainnya adalah perubahan iklim ekstrem dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang optimal.
Yudhistira Dharmawata, Chief Proposition & Alternate Distribution AXA Financial Indonesia dalam acara Halal Bihalal Bersama AXA Financial Indonesia, Rabu (24/4/2024) menerangkan, terdapat 3 penyakit teratas yang sering diklaim oleh nasabah selama tahun 2023, yakni:
- Kanker payudara;
- Katarak; dan
- Gastroenteritis atau diare.
Sementara untuk anak-anak yang paling banyak diklaim melalui asuransi adalah rawat inap.
Mengingat seringkali kondisi penyakit yang cukup parah bagi anak-anak membutuhkan perawatan inap di rumah sakit.
Kenaikan biaya medis ini membuat Moms harus merogoh kocek lebih besar untuk pengobatan.
Jika tidak memiliki alokasi dana yang dibutuhkan ketika sakit, maka biaya medis ini bisa sangat membebani.
Asuransi dapat menjadi pertimbangan bagi Moms untuk mengantisipasinya.
Pilihlah jenis asuransi yang dapat mengcover sesuai kebutuhan Moms dan keluarga tentunya dengan premi yang juga pas di kantong.
Baca Juga: Risiko Telat Bayar Premi Asuransi, Kerugiannya Bisa Sampai Penutupan Klaim
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR