Nakita.id – Setiap ibu hamil pasti berharap kehamilannya berjalan dengan lancar.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang ada masalah kesehatan tertentu yang terjadi saat hamil.
Salah satunya adalah saraf kejepit.
Mengalami saraf kejepit saat hamil tentu dapat menyebabkan rasa sakit yang tidak nyaman dan memengaruhi kenyamanan ibu hamil.
Tapi, Moms tak perlu khawatir, karena kondisi ini dapat diatasi dengan beberapa cara.
Bagaimana caranya? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Saraf kejepit terjadi ketika suatu saraf tertekan atau terjepit oleh jaringan sekitarnya, seperti tulang, otot, atau jaringan lainnya.
Hal ini dapat terjadi pada siapa pun, termasuk ibu hamil.
Saraf kejepit seringkali menyebabkan gejala, seperti:
- Nyeri
- Mati rasa, atau
Baca Juga: Tetap Tenang, Ini Cara Menangani Kecemasan Ibu Hamil Menuju Persalinan
- Kesemutan pada area yang terkena
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan saraf kejepit pada ibu hamil, di antaranya:
Selama kehamilan, perubahan postur tubuh dan peningkatan berat badan dapat menyebabkan tekanan ekstra pada saraf-saraf tertentu.
Pertumbuhan janin yang cepat dapat menyebabkan tekanan pada saraf-saraf di sekitarnya.
Perubahan hormon seperti relaksin dapat memengaruhi stabilitas sendi dan ligamen, yang dapat menyebabkan perubahan posisi tulang dan tekanan pada saraf-saraf.
Aktivitas fisik yang berlebihan atau gerakan yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit.
Beberapa gejala yang sering terjadi pada ibu hamil dengan saraf kejepit adalah:
- Nyeri yang tajam atau menusuk pada area tertentu, seperti pinggul, punggung, atau kaki.
- Kesemutan atau mati rasa pada area yang terkena.
- Keluhan perih atau terbakar pada saraf yang terjepit.
- Kaku atau sulit bergerak pada bagian tubuh tertentu.
Baca Juga: Melahirkan di Rumah, Apa yang Harus Disiapkan? Hal Penting Ini Perlu Diketahui
Melansir dari berbagai sumber, inilah beberapa cara mengatasi saraf kejepit pada ibu hamil.
Memberikan istirahat yang cukup dan menghindari aktivitas fisik yang berlebihan dapat membantu mengurangi tekanan pada saraf-saraf yang terjepit.
Melakukan pemanasan sebelum beraktivitas fisik dan peregangan secara teratur dapat membantu menjaga kelenturan otot dan mengurangi risiko saraf kejepit.
Menggunakan pijat atau terapi fisik yang aman dan sesuai dengan keadaan ibu hamil dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan aliran darah ke area yang terkena.
Menggunakan bantal penyangga atau posisi tidur yang nyaman dapat membantu mengurangi tekanan pada area yang rentan terkena saraf kejepit.
Jika gejala saraf kejepit persisten atau semakin parah, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat.
Saraf kejepit pada ibu hamil dapat menjadi masalah yang mengganggu kenyamanan dan kualitas hidup.
Dengan memerhatikan posisi tidur yang nyaman, melakukan peregangan secara teratur, dan menghindari aktivitas yang berlebihan, ibu hamil dapat mengurangi risiko terjadinya saraf kejepit.
Namun, jika gejala persisten atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.
Nah, itu dia penyebab, gejala, dan cara mengatasi saraf kejepit saat hamil.
Semoga bermanfaat, Moms! (*)
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Muda Mengonsumsi Sate? Ini Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR