Jika memungkinkan, cari sumber penghasilan tambahan di luar gaji utama Moms.
Moms dapat mencoba menjalankan bisnis sampingan, menjadi freelancer di bidang yang Moms kuasai, atau mengambil pekerjaan paruh waktu.
Penghasilan tambahan ini dapat dialokasikan langsung untuk tabungan pendidikan anak.
Selain menyimpan uang di rekening tabungan, pertimbangkan untuk berinvestasi.
Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko Moms, seperti reksa dana atau investasi properti.
Investasi yang bijaksana dapat membantu dana Moms berkembang lebih cepat.
Teliti program beasiswa atau bantuan keuangan yang tersedia untuk pendidikan anak.
Beberapa sekolah atau lembaga pemerintah mungkin menawarkan bantuan atau beasiswa bagi siswa berprestasi atau dari keluarga dengan tingkat pendapatan rendah.
Manfaatkan kesempatan ini untuk mengurangi beban biaya pendidikan.
Jika diperlukan, pertimbangkan untuk mengajukan pinjaman pendidikan yang memiliki suku bunga rendah.
Pastikan untuk memilih pinjaman yang sesuai dengan kemampuan finansial Moms agar tidak menimbulkan beban keuangan yang berlebihan di masa depan.
Baca Juga: Seberapa Besarkah Stunting Berpengaruh pada Masa Depan Anak?
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR