Nakita.id – Sekarang, mata pelajaran IPA kelas X SMA Kurikulum Merdeka edisi revisi masih berada di bab 7.
Seperti diketahui, dalam bab 7 ini, materi yang kita pelajari adalah mengenai potensi geotermal Indonesia.
Pada artikel Kurikulum Merdeka sebelumnya, kita tengah membahas subbab penyebab perubahan iklim.
Kini, kita akan lanjut ke penyebab berikutnya, yaitu aktivitas manusia sebagai penyebab utama perubahan iklim.
Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Kalian sudah mengetahui bahwa salah satu penyebab perubahan iklim adalah peningkatan suhu permukaan bumi. Gas rumah kaca salah satunya adalah gas CO2.
Aktivitas manusia mengakibatkan penumpukan gas CO2 di atmosfer bumi sehingga menyebabkan efek rumah kaca. Apa saja aktivitas penghasil gas CO2? Mari telusuri bersama-sama.
Guna memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia tidak menyadari telah melakukan berbagai aktivitas yang berdampak buruk bagi lingkungan. Salah satu aktivitas manusia yang berdampak buruk adalah alih fungsi lahan.
Alih fungsi lahan, khususnya lahan hutan, selain mengurangi habitat hewan dan tumbuhan, bahkan mengganggu keanekaragaman hayati, ternyata juga memiliki andil dalam peningkatan suhu bumi.
Alih fungsi lahan dilakukan dengan cara yang paling umum, yaitu membakar lahan hutan. Hal ini menyebabkan pelepasan gas rumah kaca (CO2) dan karbon monoksida (CO) yang berbahaya bagi kesehatan.
Selain itu, penebangan liar yang terjadi belakangan ini juga ikut andil dalam pengurangan populasi pohon di hutan.
Baca Juga: Apa itu Anomali Efek Rumah Kaca? Materi Bab 7 IPA Kelas X SMA Kurikulum Merdeka Edisi Revisi
Penebangan liar adalah kegiatan penebangan pohon hutan, pengangkutan, dan penjualan kayu maupun hasil olahan kayu yang tidak sah dan tidak memiliki izin dari otoritas setempat.
Kegiatan ini sering tidak terkendali dan tanpa disadari menurunkan populasi tanaman.
Apa yang kalian rasakan saat berada dalam ruangan yang dingin sementara di luar ruangan udara sangat panas? Apa yang kalian lakukan saat beraktivitas di tengah udara panas yang menyengat dan kalian kehausan?
Pendingin ruangan dan lemari pendingin sangat membantu kita agar tidak merasa kepanasan.
Bahan pendingin apa yang ada di dalamnya? Ternyata, bahan-bahan ini juga ikut menyebabkan perubahan iklim, lo.
Freon adalah nama dagang dari senyawa kloroluorokarbon.
Senyawa ini mengandung tiga jenis atom dari unsur klorin (Cl), luorin (F), dan karbon (C). Kloroluorokarbon sering disebut sebagai CFC.
Freon umumnya berupa gas tidak berwarna atau cairan yang tidak berwarna yang mudah menguap pada suhu kamar.
Beberapa senyawa freon yang umum digunakan disajikan pada Tabel 8.1 berikut.
Digunakan untuk apa sajakah freon?
Indonesia adalah negara beriklim tropis. Gedung-gedung bertingkat di kota besar selalu dilengkapi pendingin ruangan yang mengandung freon.
Freon 11, 12, atau 22 banyak dimanfaatkan sebagai bahan refrigeran atau bahan pendingin ruangan untuk air conditioning (AC), kulkas, dan bahan aerosol.
Pembuatan freon berkembang sejak tahun 1930. Namun, karena freon dapat menimbulkan penipisan ozon, membentuk lubang pada ozon di atas wilayah Antartika, dan meningkatkan efek rumah kaca, maka melalui Perjanjian Montreal yang dibuat oleh PBB pada tahun 1987, penggunaan freon dibatasi.
Mengapa demikian?
Mari kita kenali dulu ozon (O3), yaitu molekul unsur yang mengandung atom oksigen.
Sekitar 90% ozon terdapat pada lapisan stratosfer yang mempunyai ketinggian 15–30 km dari permukaan bumi.
Tidak seperti ozon yang terdapat pada lapisan troposfer atau pada permukaan tanah, ozon yang terdapat pada lapisan stratosfer ini adalah ozon yang baik karena menyaring sebagian besar radiasi sinar ultraviolet tipe-B yang berbahaya.
Ayo kita cermati reaksi kimia yang menyebabkan penipisan ozon, bahkan membentuk lubang pada ozon.
Pada lapisan stratosfer terdapat molekul klorin monoksida (ClO).
Molekul ini merupakan senyawa dengan jumlah paling banyak dan bersifat paling reaktif di lapisan stratosfer.
Sumber tambahan atom klorin yang berasal dari aktivitas manusia adalah dari penggunaan senyawa kloroluorocarbon (CFC).
Baca Juga: Apa Saja Dampak Perubahan Iklim? Materi Bab 7 IPA Kelas X SMA Kurikulum Merdeka Edisi Revisi
Ketika CFC mencapai lapisan stratosfer, radiasi UV dengan energi tinggi mengurai CFC dan menghasilkan Cl. Reaksi ClO di atmosfer ditunjukkan pada persamaan reaksi kimia berikut.
Berdasarkan persamaan reaksi kimia tersebut diketahui bahwa jumlah ozon akan semakin berkurang.
Dampak negatif penipisan ozon adalah timbulnya penyakit kanker, katarak, dan gangguan imun pada manusia, kerusakan pada ekosistem laut, dan menurunnya produktivitas tanaman.
Tentu kalian ingat prinsip kimia hijau yang kalian dipelajari, bukan?
Jika upaya pengurangan senyawa CFC tidak dilakukan maka menurut sumber https://atmosphere. copernicus.eu/monitoring-ozone-layer, lubang ozon baru bisa sepenuhnya tertutup pada tahun 2060!
Langkah apa yang bisa dilakukan agar mengurangi penipisan ozon?
Penggunaan senyawa HFC (hidroluorokarbon) sebagai pengganti CFC memang mengurangi penipisan ozon, namun ternyata menimbulkan peningkatan gas CO2 yang berdampak pada perubahan iklim.
Oleh karena itu, melalui Amandemen Kigali yang diberlakukan pada Januari 2019, penggunaan senyawa HFC juga harus dibatasi selama tiga dekade ke depan.
Nah, itu dia penjelasan mengenai aktivitas manusia sebagai penyebab utama perubahan iklim, materi bab 7 IPA kelas X SMA Kurikulum Merdeka edisi revisi.
Selamat belajar! (*)
Baca Juga: Perubahan Pola Cuaca Ekstrem, Bab 7 IPA Kelas X SMA Kurikulum Merdeka Edisi Revisi
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR