Nakita.id – Mata pelajaran IPA kelas X SMA Kurikulum Merdeka edisi revisi masih membahas bab 7.
Pada bab 7 ini, materi yang kita pelajari adalah mengenai potensi geotermal Indonesia.
Dalam artikel Kurikulum Merdeka sebelumnya, kita tengah membahas aktivitas manusia sebagai penyebab utama perubahan iklim.
Sekarang, kita akan lanjut ke penyebab berikutnya, yaitu aktivitas kendaraan bermotor.
Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Transportasi apakah yang kalian gunakan untuk pergi ke sekolah? Apakah kalian berjalan kaki, naik sepeda, atau menggunakan kendaraan bermotor?
Tentu sebagian besar dari kalian naik kendaraan bermotor, bukan? Tahukah kalian bahwa aktivitas kendaraan bermotor turut berkontribusi terhadap perubahan iklim. Mari kita simak ulasan berikut.
Menurut sumber cnnindonesia.com pada 4 Februari 2021 dengan judul berita “Sensus Kendaraan di Indonesia Lebih dari 133 Juta Unit”, menyebutkan bahwa jumlah kendaraan bermotor terus meningkat.
Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan pada tahun 2019 populasi seluruh kendaraan di Indonesia mencapai lebih dari 133 juta unit atau terjadi peningkatan jumlah kendaraan sebesar 5,3 persen.
Lalu, apa akibatnya?
Dalam buku IPA kelas X SMA Kurikulum Merdeka edisi revisi, udara adalah faktor penting dalam kehidupan.
Akibat aktivitas kendaraan bermotor meningkat maka emisi gas buang hasil reaksi pembakaran juga meningkat sehingga menyebabkan pencemaran udara terutama di perkotaan yang mencapai angka 70%.
Gas-gas buang hasil reaksi pembakaran mengandung gas nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), metana (CH4), dan pencemar partikulat berupa hidrokarbon dan logam timbal.
Bagaimana reaksi pembakaran yang terjadi dalam mesin kendaraan bermotor?
Kalian tahu bahwa bahan bakar kendaraan bermotor, baik bensin maupun solar, berasal dari minyak bumi yang mengandung atom karbon (C) dan hidrogen (H), yaitu senyawa hidrokarbon (CxHy).
Senyawa hidrokarbon yang dimaksud adalah heptana (C7H16) dan isooktana (C8H18).
Ayo ingat kembali apakah syarat agar reaksi pembakaran terjadi? Tentu adanya udara menyebabkan pembakaran berlangsung, bukan?
Udara sebagian besar mengandung gas nitrogen (N2) dan oksigen (O2).
Dengan bantuan gas oksigen dalam udara dan kondisi dalam mesin kendaraan bermotor yang suhu dan tekanannya tinggi maka hidrokarbon CxHy diubah menjadi gas-gas karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O).
Namun, sering kali terjadi kurangnya gas oksigen dalam mesin kendaraan sehingga menyebabkan reaksi kimia yang tidak sempurna menghasilkan gas beracun, yaitu gas CO dan partikulat hidrokarbon (HC). Cermati persamaan reaksi kimia berikut.
2C8H18(l) + 7O2 (g) -> 17H2 (g) + 14CO(g) + 2HC(g)
Lalu, bagaimana dengan gas N2? Sifat gas nitrogen adalah inert, yaitu tidak mudah bereaksi dengan zat lainnya.
Baca Juga: Apa itu Anomali Efek Rumah Kaca? Materi Bab 7 IPA Kelas X SMA Kurikulum Merdeka Edisi Revisi
Namun dengan kondisi dalam mesin kendaraan bermotor yang suhu dan tekanannya tinggi juga mengubah gas N2 ini menjadi berbagai gas nitrogen oksida (NOx) yang berbahaya.
Semakin tinggi suhu dalam mesin kendaraan bermotor, semakin banyak gas NOx yang dihasilkan.
Berikut adalah beberapa contoh persamaan reaksi kimia yang menghasilkan senyawa gas NOx.
Untuk mengurangi emisi gas buang yang berbahaya maka dalam mesin kendaraan bermotor dipasang alat bernama katalitik konverter.
Alat ini berfungsi mengubah gas-gas beracun menjadi gas-gas yang lebih ramah lingkungan. Persamaan reaksi kimia yang terjadi dalam katalitik konverter ditulis sebagai berikut.
Berdasarkan persamaan reaksi kimia itu, ternyata penggunaan alat katalitik konverter pada mesin kendaraan bermotor dapat mengurangi emisi gas beracun, tetapi tetap dihasilkan gas karbon dioksida (CO2).
Hal ini akan terus berdampak pada pemanasan global.
Selain itu, gas-gas buang ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yaitu penyakit kanker, gangguan pernapasan, sistem metabolisme tubuh, fungsi hati, kinerja hemoglobin dan darah, serta menurunnya tingkat kecerdasan.
Nah, itu dia penjelasan mengenai aktivitas kendaraan bermotor sebagai salah satu penyebab perubahan iklim, bab 7 IPA kelas X SMA Kurikulum Merdeka edisi revisi. Semoga bermanfaat! (*)
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR