Misalnya, ajarkan anak untuk mengatakan "Aku merasa kesal" atau "Aku butuh bantuan" saat mereka merasa frustrasi atau marah.
Dengan mengajarkan anak cara mengungkapkan emosi dengan benar, Moms membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial yang penting untuk kehidupan sehari-hari.
5. Berikan Pilihan yang Terbatas
Saat anak sedang tantrum karena mereka tidak mendapatkan apa yang diinginkan, cobalah untuk memberikan mereka pilihan yang terbatas.
Misalnya, jika mereka marah karena tidak bisa memilih mainan yang mereka inginkan, Moms bisa memberi mereka pilihan antara dua atau tiga mainan yang kalian rasa cocok untuk mereka.
Dengan memberikan pilihan yang terbatas, Moms memberi mereka rasa kontrol dan memungkinkan mereka untuk merasa lebih baik tentang situasi tersebut.
6. Terapkan Konsekuensi yang Konsisten
Konsistensi dalam memberikan konsekuensi adalah kunci dalam mengatasi tantrum anak.
Tentukan aturan dan batasan yang jelas, dan pastikan untuk memberikan konsekuensi yang konsisten ketika anak melanggar aturan tersebut.
Misalnya, jika anak terus-menerus teriak saat tantrum, Moms bisa memberikan konsekuensi dengan memberi mereka waktu untuk tenang di sudut waktu.
Baca Juga: 5 Bahaya Jika Anak Balita Sering Tantrum, Tolong Jangan Abaikan!
Dengan menerapkan konsekuensi yang konsisten, Moms membantu anak memahami bahwa perilaku tantrum tidak diterima dan memperkuat aturan dan batasan yang telah ditetapkan.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR