Mereka mungkin memiliki kesulitan dalam mengingat informasi yang baru dipelajari atau menghadapi masalah-masalah yang memerlukan penggunaan memori jangka panjang.
4. Kurangnya Kreativitas dan Inisiatif
Anak-anak yang mengalami stunting mungkin kurang mampu dalam berpikir kreatif dan inovatif.
Mereka mungkin cenderung bergantung pada instruksi dan kurang memiliki inisiatif untuk mengeksplorasi ide-ide baru atau menciptakan solusi untuk masalah.
5. Rendahnya Perkembangan Bahasa
Stunting juga dapat memengaruhi perkembangan bahasa anak-anak, baik dalam hal pemahaman maupun ekspresi.
Mereka mungkin memiliki keterbatasan dalam kosakata, pemahaman kalimat, dan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif.
Untuk mengurangi dampak stunting pada kemampuan berpikir anak, diperlukan upaya pencegahan dan intervensi yang komprehensif.
Ini termasuk pemberian nutrisi yang cukup sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun, akses yang mudah terhadap layanan kesehatan dan gizi, pendidikan orang tua tentang pola makan yang sehat, serta program-program stimulasi dan pendidikan awal yang berkualitas.
Stunting memiliki dampak yang serius pada kemampuan berpikir anak, yang dapat memengaruhi pencapaian akademis dan perkembangan sosial mereka.
Oleh karena itu, upaya pencegahan dan intervensi yang tepat sangat penting untuk mengatasi masalah ini dan memberikan anak-anak kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Baca Juga: Apakah Benar Perubahan Iklim Berdampak pada Terjadinya Kasus Stunting?
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR