NST dilakukan untuk mengevaluasi kesehatan janin dengan memonitor detak jantung janin saat bergerak.
Ini membantu menentukan apakah janin mendapatkan cukup oksigen.
8. Tes Stres Kontraksi (Contraction Stress Test - CST)
CST dilakukan untuk melihat bagaimana detak jantung janin bereaksi terhadap kontraksi uterus. Ini membantu dokter memprediksi bagaimana janin akan bertahan selama persalinan.
9. Pemeriksaan Posisi Janin
Pada akhir trimester ketiga, dokter akan memeriksa posisi janin.
Jika bayi berada dalam posisi sungsang atau tidak normal, dokter mungkin menyarankan teknik untuk membantu memutar bayi ke posisi yang lebih baik untuk persalinan.
10. Pemeriksaan Serviks
Pemeriksaan serviks dilakukan untuk menilai apakah serviks mulai membuka (dilatasi) dan menipis (efacement), yang merupakan tanda-tanda persalinan yang akan datang.
Pemeriksaan kehamilan pada trimester ketiga adalah komponen vital dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi menjelang persalinan.
Pemantauan yang cermat dan tepat waktu dapat membantu mendeteksi dan menangani berbagai komplikasi, memastikan pertumbuhan dan perkembangan janin yang optimal, serta mempersiapkan ibu untuk proses persalinan.
Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Ini 10 Rekomendasi Makanan Agar Janin Cepat Berkembang
Dengan demikian, pemeriksaan ini berperan penting dalam mewujudkan keluarga yang sehat dan anak yang berprestasi di masa depan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk menjalani semua pemeriksaan yang direkomendasikan oleh tenaga medis dan mengikuti saran kesehatan yang diberikan.
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR