Mengajarkan anak untuk mengenali dan memberi nama pada perasaan mereka adalah langkah penting dalam mengelola emosi. Gunakan kata-kata sederhana untuk menggambarkan emosi yang mereka rasakan, seperti "marah," "sedih," atau "kecewa."
Ini membantu anak memahami apa yang mereka rasakan dan mengkomunikasikannya dengan lebih baik. Misalnya, Moms bisa mengatakan, "Kamu marah karena adikmu mengambil mainanmu, ya?"
Kontak fisik seperti pelukan bisa sangat menenangkan bagi anak yang sedang marah. Pelukan memberikan rasa aman dan kenyamanan yang dapat membantu mereka meredakan emosi. Selain itu, kasih sayang dari orang tua juga memperkuat ikatan emosional dan membantu anak merasa lebih dicintai dan diterima, meskipun mereka sedang marah.
Setelah anak merasa lebih tenang, ajak mereka untuk mendiskusikan apa yang membuat mereka marah dan cari solusi bersama.
Ini membantu anak belajar bagaimana menghadapi situasi serupa di masa depan dengan lebih baik. Misalnya, jika mereka marah karena mainan diambil, ajak mereka berdiskusi tentang cara berbagi mainan atau meminta dengan baik.
Penting untuk menetapkan batasan yang jelas tentang perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima saat marah. Jelaskan kepada anak bahwa merasa marah adalah normal, tetapi mereka tidak boleh menyakiti diri sendiri atau orang lain.
Bantu mereka menemukan cara yang lebih sehat untuk mengekspresikan kemarahan, seperti berbicara dengan Moms atau menggambar.
Anak-anak belajar dari orang tua mereka, jadi penting untuk memberikan contoh yang baik dalam mengelola emosi. Tunjukkan bagaimana Moms mengatasi kemarahan dengan cara yang sehat, seperti berbicara dengan tenang atau mengambil waktu untuk menenangkan diri. Ini akan memberikan model yang positif bagi anak untuk diikuti.
Konsistensi dalam respons Moms terhadap kemarahan anak sangat penting. Pastikan Moms dan pasangan sepakat tentang bagaimana menangani amarah anak sehingga anak mendapatkan pesan yang konsisten. Selain itu, rutinitas harian yang teratur dapat memberikan rasa stabilitas dan keamanan bagi anak, yang dapat membantu mengurangi kemarahan.
Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah ini, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengelola kemarahan dengan lebih efektif dan membangun keterampilan emosional yang sehat. Ini tidak hanya akan membantu meredakan amarah anak saat ini, tetapi juga memberikan dasar yang kuat bagi perkembangan emosional mereka di masa depan.
Sebagian isi artikel ini ditulis menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
Baca Juga: 7 Cara Menasehati Anak yang Akan Masuk Sekolah, Siapkan Emosional Anak
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR