Nakita.id - Pasangan bercerai padahal tampak harmonis menjadi sebuah hal yang mengejutkan di masyarakat.
Pernikahan adalah hal yang sakral dan menjadi impian banyak orang.
Saat sepasang suami istri bersumpah setia untuk hidup bersama, mereka berharap dapat menjalani kehidupan yang bahagia dan harmonis.
Namun, realitas kehidupan pernikahan tidak selalu seindah yang dibayangkan.
Muncul fenomena yang cukup mengkhawatirkan di mana pasangan yang tampaknya harmonis dan bahagia justru memutuskan untuk bercerai.
Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa pasangan yang terlihat baik-baik saja dari luar akhirnya memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka?
Melansir dari berbagia sumber, berikut ini adalah penjelasan mengenai apa penyebab pasangan bercerai meski rumah tangganya tampak harmonis.
1. Komunikasi yang Kurang Efektif
Komunikasi adalah fondasi utama dalam setiap hubungan, termasuk pernikahan.
Pasangan yang tampak harmonis dari luar mungkin sebenarnya menghadapi masalah komunikasi yang serius.
Komunikasi yang kurang efektif dapat menyebabkan salah paham, kebencian yang terpendam, dan ketidakpuasan dalam hubungan.
Baca Juga: Teuku Ryan Bantah Pergi dari Rumah, Mengaku Diusir Ria Ricis 'Malu Banget'
Pasangan mungkin merasa tidak didengar atau tidak dimengerti oleh pasangannya, yang akhirnya menyebabkan rasa frustrasi dan ketidakbahagiaan.
2. Perbedaan Nilai dan Prioritas
Saat pertama kali menikah, pasangan mungkin memiliki pandangan dan tujuan hidup yang sejalan.
Namun, seiring berjalannya waktu, perubahan individu dapat terjadi. Perbedaan nilai dan prioritas yang awalnya tidak terlihat dapat menjadi lebih nyata dan menimbulkan konflik.
Misalnya, satu pasangan mungkin mulai lebih fokus pada karir sementara yang lain menginginkan lebih banyak waktu untuk keluarga.
Perbedaan ini, jika tidak diatasi, bisa menyebabkan ketegangan dan perpecahan.
3. Kehidupan Ganda (Double Life)
Terkadang, pasangan yang tampak harmonis sebenarnya menjalani kehidupan ganda.
Salah satu pasangan mungkin terlibat dalam hubungan lain atau memiliki kegiatan rahasia yang tidak diketahui pasangannya.
Kehidupan ganda ini bisa menyebabkan ketegangan emosional yang sangat besar dan, jika terungkap, hampir pasti akan menghancurkan kepercayaan dalam pernikahan.
4. Tekanan Sosial dan Ekspektasi
Baca Juga: Pertimbangan Menikah Lagi Setelah Bercerai, Jangan Abaikan Proses Penyembuhan!
Tekanan sosial untuk mempertahankan citra pernikahan yang sempurna dapat membuat pasangan menyembunyikan masalah mereka.
Pasangan mungkin merasa tertekan untuk terlihat bahagia dan harmonis di depan orang lain, meskipun sebenarnya mereka menghadapi banyak masalah di balik layar.
Ekspektasi dari keluarga, teman, dan masyarakat bisa membuat pasangan tetap bertahan dalam hubungan yang tidak sehat, hingga akhirnya mereka tidak mampu lagi menahan beban tersebut dan memilih untuk bercerai.
5. Kurangnya Keterlibatan Emosional
Keterlibatan emosional yang rendah juga menjadi penyebab utama perceraian. Pasangan yang terlihat harmonis mungkin sebenarnya kehilangan kedekatan emosional dan keintiman.
Mereka mungkin hidup berdampingan namun merasa kesepian secara emosional.
Kurangnya koneksi emosional ini dapat menyebabkan rasa terasing dan ketidakpuasan dalam pernikahan.
6. Masalah Keuangan
Masalah keuangan sering kali menjadi pemicu konflik dalam pernikahan.
Meskipun dari luar pasangan tampak stabil secara finansial, di dalamnya mungkin terjadi perselisihan terkait pengelolaan keuangan.
Perbedaan pandangan tentang cara mengelola uang, utang yang menumpuk, atau tekanan untuk memenuhi standar hidup tertentu dapat menimbulkan ketegangan yang berujung pada perceraian.
Baca Juga: Demi Memenuhi Kasih Sayang ke Anak, Begini Cara Membagi Tugas Mengasuh Anak Setelah Bercerai
7. Pengaruh Lingkungan dan Pergaulan
Lingkungan dan pergaulan juga berperan penting dalam keberlangsungan pernikahan.
Pengaruh dari teman, rekan kerja, atau lingkungan sosial yang negatif dapat merusak hubungan pernikahan.
Misalnya, jika salah satu pasangan sering bergaul dengan teman-teman yang tidak menghargai pernikahan, besar kemungkinan akan timbul konflik dan godaan yang merusak hubungan.
8. Ketidakpuasan Seksual
Ketidakpuasan dalam kehidupan seksual adalah masalah sensitif yang sering kali tidak diungkapkan secara terbuka.
Meskipun pasangan tampak bahagia, ketidakpuasan dalam kehidupan seksual mereka dapat menyebabkan frustrasi dan kebencian.
Masalah ini, jika tidak dibicarakan dan diatasi, dapat berujung pada ketidaksetiaan dan akhirnya perceraian.
9. Kesehatan Mental
Kesehatan mental juga memainkan peran penting dalam keberlangsungan pernikahan.
Gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan kepribadian bisa mempengaruhi dinamika hubungan.
Baca Juga: 10 Tips Berteman dengan Mantan Setelah Bercerai, Salah Satunya Saling Menghargai
Pasangan yang tampak harmonis mungkin sebenarnya menghadapi masalah kesehatan mental yang serius, yang mempengaruhi kualitas hubungan mereka.
10. Ketidakmampuan Mengatasi Konflik
Konflik adalah bagian alami dari setiap hubungan, namun cara pasangan mengatasi konflik tersebut yang menentukan keberlangsungan pernikahan.
Pasangan yang tidak memiliki keterampilan dalam mengatasi konflik mungkin tampak harmonis dari luar, namun sebenarnya menumpuk kebencian dan ketidakpuasan.
Ketidakmampuan mengatasi konflik dengan sehat bisa menyebabkan hubungan yang penuh ketegangan dan akhirnya perceraian.
Perceraian pada pasangan yang tampak harmonis dari luar adalah fenomena yang kompleks dengan berbagai penyebab yang saling berkaitan.
Komunikasi yang kurang efektif, perbedaan nilai dan prioritas, tekanan sosial, ketidakpuasan emosional dan seksual, serta masalah keuangan dan kesehatan mental adalah beberapa faktor utama yang dapat mempengaruhi keputusan pasangan untuk bercerai.
Untuk mencegah perceraian, penting bagi pasangan untuk berkomunikasi secara terbuka, mengatasi konflik dengan sehat, dan mencari bantuan profesional jika diperlukan.
Dengan upaya yang tepat, pasangan dapat memperkuat hubungan mereka dan menjaga keharmonisan pernikahan, tidak hanya di mata publik tetapi juga dalam kenyataan sehari-hari.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR