Nakita.id - Apa saja cek lab wajib ibu hamil untuk memastikan kesehatan dan keselamatam Moms dan janin? Ini penjelasannya!
Kehamilan adalah salah satu momen paling penting dan menakjubkan dalam kehidupan seorang wanita.
Selama masa ini, kesehatan ibu dan bayi menjadi prioritas utama.
Salah satu cara terbaik untuk memastikan kesehatan optimal selama kehamilan adalah dengan melakukan pemeriksaan laboratorium secara rutin.
Pemeriksaan ini membantu mengidentifikasi potensi masalah kesehatan lebih awal, sehingga dapat ditangani dengan cepat dan efektif.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah panduan lengkap mengenai cek lab wajib untuk ibu hamil.
Berikut adalah beberapa tes laboratorium yang direkomendasikan selama kehamilan:
1. Tes Darah Lengkap
Tes darah lengkap adalah tes dasar yang mengukur berbagai komponen darah, termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Tes ini membantu mendeteksi anemia, infeksi, dan masalah lain yang dapat mempengaruhi kehamilan.
2. Tes Gula Darah
Baca Juga: 7 Makanan untuk Mencegah Ibu Hamil Muntah, Ada Yoghurt dan Jahe
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi diabetes gestasional, yaitu diabetes yang terjadi selama kehamilan.
Diabetes gestasional dapat menyebabkan komplikasi serius seperti berat badan lahir bayi yang berlebihan, preeklampsia, dan persalinan prematur.
3. Tes Infeksi Menular Seksual (IMS)
Beberapa infeksi menular seksual dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi. Tes ini termasuk pemeriksaan untuk:
- HIV
Dapat ditularkan dari ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Deteksi dini memungkinkan penanganan yang dapat mengurangi risiko penularan.
- Hepatitis B dan C
Infeksi ini bisa menyebabkan komplikasi serius pada bayi. Vaksin dan pengobatan yang tepat dapat mencegah penularan.
- Sifilis
Dapat menyebabkan kelainan janin, kelahiran prematur, atau kematian janin.
Baca Juga: 7 Bahaya Jika Ibu Hamil Terkena Paparan Asap Vape
4. Tes Urine
Tes urine rutin dilakukan untuk mendeteksi infeksi saluran kemih, preeklampsia, dan masalah ginjal.
Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan komplikasi seperti kelahiran prematur, sedangkan preeklampsia adalah kondisi serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan protein dalam urin.
5. Tes Rh (Rhesus)
Tes ini memeriksa apakah darah ibu memiliki faktor Rh negatif atau positif.
Jika ibu Rh negatif dan bayi Rh positif, tubuh ibu dapat menghasilkan antibodi yang menyerang sel darah bayi.
Ini dapat dicegah dengan suntikan Rh immunoglobulin.
6. Tes Rubella (Campak Jerman)
Tes ini memeriksa kekebalan ibu terhadap virus rubella.
Infeksi rubella selama kehamilan dapat menyebabkan kelainan janin.
Jika ibu tidak kebal, vaksinasi sebelum kehamilan atau pencegahan selama kehamilan sangat penting.
Baca Juga: Mitos Ibu Hamil Harus Bawa Gunting, Ketahui Penjelasannya
7. Tes Toksoplasmosis
Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Infeksi ini dapat menyebabkan keguguran, kelahiran mati, atau kelainan janin.
Tes ini penting untuk mengetahui apakah ibu hamil terinfeksi atau memiliki kekebalan terhadap infeksi ini.
Pemeriksaan laboratorium selama kehamilan adalah langkah penting untuk memastikan kesehatan ibu dan janin.
Tes-tes ini membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini dan memungkinkan intervensi yang tepat waktu.
Dengan mengikuti jadwal pemeriksaan yang direkomendasikan dan menjaga komunikasi yang baik dengan tenaga medis, ibu hamil dapat menjalani kehamilan yang lebih sehat dan aman.
Ingatlah bahwa setiap kehamilan unik, jadi selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan panduan yang sesuai dengan kondisi pribadi.
Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, kehamilan dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan penuh kebahagiaan.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Minum Air Jahe Gula Merah? Ini Faktanya
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR