Mengatasi kejang absans pada bayi memerlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk diagnosis yang tepat, pengobatan medis, dan dukungan berkelanjutan.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
Jika Moms mencurigai bayi mengalami kejang absans, segera konsultasikan dengan dokter.
Dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh yang mungkin meliputi EEG (elektroensefalogram) untuk memantau aktivitas listrik di otak, serta tes darah atau pencitraan otak untuk mencari penyebab yang mendasari.
Pengobatan kejang absans biasanya melibatkan penggunaan obat antikonvulsan.
Beberapa obat yang sering digunakan adalah etosuksimid, asam valproat, atau lamotrigin.
Dokter akan menentukan obat yang paling sesuai berdasarkan usia, berat badan, dan kondisi kesehatan bayi.
Bayi yang menerima pengobatan perlu dipantau secara teratur untuk memastikan efektivitas obat dan mengidentifikasi efek samping yang mungkin terjadi.
Pemantauan ini biasanya dilakukan melalui kunjungan rutin ke dokter anak atau spesialis saraf.
Mengidentifikasi dan mengelola pemicu kejang dapat membantu mengurangi frekuensi kejang absans.
Beberapa pemicu yang perlu diwaspadai adalah kurang tidur, stres, atau demam.
Baca Juga: Ciri Bayi Kejang Usia 0-6 Bulan, Coba Lihat dari Cara Menyusunya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR