West Sulawesi: Similar to NTT and Papua, West Sulawesi has a stunting rate significantly higher than the national average.
2. Wilayah dengan Prevalensi Rendah:
Jakarta: As the capital city, Jakarta has better access to healthcare and nutrition, resulting in a lower stunting rate compared to other regions.
Yogyakarta: Known for its well-implemented health and nutrition programs, Yogyakarta also reports lower stunting rates.
Bali: With better infrastructure and healthcare services, Bali's stunting rate is among the lowest in Indonesia.
Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap tingginya angka stunting di Indonesia antara lain:
1. Kekurangan Gizi Kronis: Banyak anak-anak di Indonesia tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun.
2. Infeksi Berulang: Infeksi berulang seperti diare dan infeksi saluran pernapasan dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan mempengaruhi pertumbuhan anak.
3. Sanitasi dan Akses Air Bersih: Kurangnya akses terhadap sanitasi yang layak dan air bersih meningkatkan risiko infeksi yang dapat menyebabkan stunting.
4. Pendidikan dan Pengetahuan Gizi: Kurangnya pengetahuan tentang gizi yang baik di kalangan ibu dan keluarga mempengaruhi pola makan anak.
5. Kemiskinan: Keterbatasan ekonomi membuat banyak keluarga tidak mampu menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak mereka.
Baca Juga: Berbagai Upaya BKKBN dalam Menangani Angka Stunting di Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR