Nakita.id - Stunting masih menjadi permasalahan serius di banyak negara, termasuk Indonesia.
Presiden RI Joko Widodo sendiri mengamanatkan agar prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun 2024.
Agar kasus stunting di Indonesia bisa menurun, tentu diperlukan banyak pihak untuk berkolaborasi.
Pasalnya, stunting tidak hanya bisa diselesaikan dengan tangan pemerintahan saja.
Moms yang notabene adalah orangtua juga memiliki peran penting dalam menekan angka stunting, yang dimulai dari anaknya sendiri.
Lantas, bagaimana cara mengatasi stunting pada anak yang bisa dilakukan orangtua?
Moms bisa cari tahu selengkapnya di bawah ini, seperti dilansir dari laman resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI.
Jadi, jangan sampai lewatkan!
Cara pertama yang relatif ampuh dilakukan adalah dengan selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan.
Lembaga kesehatan Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar Moms yang sedang mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter.
Selain itu, Moms juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.
Baca Juga: Mengapa Stunting Harus Ditangani Kemenkes dan Pemerintah Terkait?
Cara selanjutnya untuk mengatasi stunting pada anak adalah dengan memberikan ASI eksklusif pada bayi, mulai dari sejak lahir sampai berusia enam bulan.
Ahli nutrisi dari Universitas Hohenheim, Jerman Veronika Scherbaum menjelaskan bahwa ASI berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro di dalamnya.
Termasuk, protein whey dan kolostrum yang dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.
Ketika bayi sudah menginjak usia enam bulan ke atas, Moms sudah bisa memberikan MPASI kepadanya.
Pastikan makanan-makanan yang dipilih mengandung gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI.
Hal ini dikarenakan bayi tidak cukup mendapatkan nutrisi dari ASi saja, Moms.
Selain itu, WHO juga merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan.
Namun sebelum itu, ada baiknya jika Moms berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter laktasi.
Selain beberapa cara di atas, Moms juga harus rutin memantau tumbuh kembang anak.
Terutama, tinggi dan berat badannya di usia 0-2 tahun.
Moms bisa memantaunya sendiri menggunakan panduan dari Buku KIA.
Baca Juga: Berbagai Upaya BKKBN dalam Menangani Angka Stunting di Indonesia
Atau, bisa juga dengan membawa anak ke posyandu atau klinik khusus anak supaya bisa diperiksa langsung oleh kader atau tenaga medis yang bertugas.
Sehingga, akan lebih mudah bagi Moms untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.
Cara mengatasi stunting pada anak satu ini seringkali diabaikan.
Padahal, anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama jika lingkungan sekitarnya kotor.
Sehingga, dapat meningkatkan peluang stunting tanpa disadari.
Studi yang dilakukan di Harvard Chan School menyebutkan, diare adalah faktor ketiga yang menyebabkan gangguan kesehatan tersebut.
Sementara salah satu pemicu diare datang dari paparan kotoran yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Itu tadi lima cara mengatasi stunting pada anak yang bisa Moms lakukan sebagai orangtua.
Selain menerapkan kelima cara di atas, penting juga bagi Moms untuk memperkaya diri dengan edukasi-edukasi yang sudah banyak tersedia.
Baik itu di fasilitas kesehatan, internet, atau webinar.
Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Moms. (*)
Baca Juga: Kemenkes Jelaskan Bahaya Merokok yang Dapat Memicu Stunting pada Anak
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR