Meskipun peradangan adalah respons normal terhadap cedera atau infeksi, peradangan kronis dapat merusak jaringan tubuh dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes.
- Fungsi Sel Imun yang Terganggu: Sel imun yang ada mungkin menjadi kurang efektif dalam melakukan tugasnya, seperti mengenali dan menghancurkan patogen atau sel abnormal.
Sistem imunitas yang lemah akibat stres kronis dapat meningkatkan kerentanan terhadap berbagai penyakit:
- Infeksi: Orang yang mengalami stres kronis lebih rentan terhadap infeksi, seperti flu, pilek, dan infeksi saluran pernapasan.
- Penyakit Autoimun: Stres dapat memicu atau memperburuk penyakit autoimun, di mana sistem imunitas menyerang jaringan tubuh sendiri, seperti lupus dan rheumatoid arthritis.
- Penyembuhan Luka: Stres dapat memperlambat proses penyembuhan luka, karena fungsi sel-sel yang bertanggung jawab untuk perbaikan jaringan terganggu.
Stres juga mempengaruhi perilaku dan kondisi psikologis yang pada gilirannya mempengaruhi sistem imunitas:
- Tidur: Stres sering menyebabkan masalah tidur, seperti insomnia.
Kurang tidur dapat melemahkan sistem imunitas dan meningkatkan risiko penyakit.
- Gizi: Stres dapat mengubah pola makan, menyebabkan konsumsi makanan tidak sehat yang rendah nutrisi penting untuk imunitas.
- Aktivitas Fisik: Stres dapat menurunkan motivasi untuk berolahraga, yang penting untuk menjaga sistem imunitas yang kuat.
Baca Juga: Cara Mengecilkan Perut Buncit Tanpa Olahraga dengan Ampuh dan Aman
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR