Nakita.id - Orangtua ikut campur dalam kehidupan pernikahan anak bisa menjadi masalah dan konflik dalam keluarga.
Pernikahan adalah momen penting dalam kehidupan seseorang, di mana dua individu membangun hubungan yang berkelanjutan berdasarkan cinta, pengertian, dan komitmen.
Namun, seringkali pernikahan juga membawa tantangan tersendiri, terutama ketika orangtua dari kedua belah pihak mulai ingin campur tangan dalam kehidupan pernikahan anak.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah cara menghadapi orangtua yang suka ikut campur tangan pernikahan anak.
1. Komunikasi Terbuka
Komunikasi yang terbuka dan jujur adalah kunci dalam menghadapi situasi di mana orangtua ingin campur tangan dalam kehidupan pernikahan anak.
Pasangan harus saling berbagi perasaan dan harapan mereka satu sama lain, serta memberikan pengertian kepada orangtua tentang batasan yang mereka tentukan dalam hubungan mereka.
2. Tetap Tenang dan Hormati
Meskipun dapat menjadi frustasi ketika orangtua terlalu campur tangan, penting untuk tetap tenang dan menghormati mereka.
Hindari melibatkan diri dalam konfrontasi yang tidak perlu dan berusaha untuk menghadapi situasi dengan sikap yang dewasa dan santun.
3. Tetaplah Tegas dengan Batasan
Baca Juga: Bikin Sakit Hati, Begini Cara Menghadapi Pasangan yang Suka Mengkritik
Saat berkomunikasi dengan orangtua, tetaplah tegas dengan batasan yang telah Moms dan pasangan sepakati dalam hubungan pernikahan.
Jelaskan dengan sopan bahwa meskipun menghargai masukan mereka, ada hal-hal tertentu yang Moms dan pasangan telah putuskan untuk menangani sendiri.
4. Terapkan Batasan yang Jelas
Penting untuk menetapkan batasan yang jelas dalam hubungan dengan orangtua.
Tentukan apa yang dapat mereka campuri dan apa yang merupakan wilayah pribadi dan pasangan.
Misalnya, Moms mungkin memutuskan bahwa keputusan keuangan atau masalah rumah tangga harus diputuskan oleh Moms dan pasangan tanpa campur tangan orangtua.
5. Ajak Orangtua untuk Terlibat dengan Cara yang Positif
Meskipun Moms mungkin ingin membatasi campur tangan orangtua dalam kehidupan pernikahan, itu tidak berarti Moms harus mengabaikan peran mereka sepenuhnya.
Ajak mereka untuk terlibat dalam cara yang positif, seperti memberikan dukungan moral atau memberikan saran yang dihargai.
6. Tetapkan Prioritas
Ketika menghadapi tekanan dari orangtua untuk campur tangan dalam kehidupan pernikahan, penting untuk tetap fokus pada prioritas Moms sebagai pasangan.
Baca Juga: Stunting di Indonesia Dipicu oleh Pernikahan Dini, Ini Penjelasannya
Ingatlah bahwa keputusan dan pilihan yang Moms buat harus didasarkan pada apa yang terbaik untuk hubungan Moms, bukan keinginan atau harapan orang lain.
7. Berbicara dengan Penuh Kasih
Ketika berkomunikasi dengan orangtua tentang kekhawatiran atau masalah yang Moms miliki, lakukan dengan penuh kasih dan penghargaan.
Hindari menyalahkan atau menyerang mereka secara emosional, tetapi berbicaralah dengan cara yang menunjukkan bahwa Moms menghargai pendapat mereka sambil tetap teguh pada keputusan sendiri.
8. Carilah Bantuan Profesional Jika Diperlukan
Jika Moms dan pasangan merasa kesulitan menangani campur tangan orangtua dalam kehidupan pernikahan, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari konselor atau terapis yang terlatih dalam bidang hubungan keluarga.
Mereka dapat memberikan wawasan dan dukungan tambahan dalam menavigasi dinamika yang kompleks ini.
Ketika orangtua ingin campur tangan dalam kehidupan pernikahan anak, itu bisa menjadi tantangan yang menantang bagi pasangan.
Namun, dengan komunikasi terbuka, penghormatan, dan pembuatan batasan yang jelas, Moms dapat menemukan keseimbangan yang sehat antara menghargai peran orangtua dan mempertahankan otonomi dan privasi dalam hubungan.
Yang terpenting, tetap fokus pada prioritas dan kebahagiaan Moms sebagai pasangan, dan carilah bantuan profesional jika diperlukan untuk mengatasi masalah yang muncul.
Dengan kerja sama dan pengertian yang baik, Moms dapat menghadapi tantangan ini bersama-sama dan memperkuat ikatan dalam pernikahan.
Baca Juga: Bikin Tidak Bahagia, Begini Cara Mengatasi Stres dalam Pernikahan
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR