Kelebihan makan dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat dan komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional.
Fokus pada pola makan seimbang yang kaya nutrisi, dan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk kebutuhan kalori yang tepat.
7. Mitos: Posisi Tidur Menentukan Jenis Kelamin Bayi
Fakta:
Posisi tidur tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi. Namun, posisi tidur yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah miring ke kiri.
Posisi ini membantu aliran darah dan nutrisi ke plasenta, serta mencegah tekanan pada vena besar yang dapat mengganggu sirkulasi darah.
8. Mitos: Ibu Hamil Tidak Boleh Berolahraga
Fakta:
Olahraga ringan dan teratur sangat dianjurkan selama kehamilan, kecuali ada kondisi medis yang melarangnya.
Berolahraga dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan energi, memperbaiki suasana hati, dan mempersiapkan tubuh untuk persalinan.
Pilihlah olahraga yang aman seperti jalan kaki, yoga, atau berenang, dan selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai program olahraga baru.
Baca Juga: 9 Ciri-ciri Ibu Hamil Anak Laki-laki, Perhatikan Kondisi Kulit Wajah
9. Mitos: Mengangkat Tangan di Atas Kepala Akan Membelit Tali Pusar
Fakta:
Mengangkat tangan di atas kepala tidak akan menyebabkan bayi terlilit tali pusar. Tali pusar yang melilit bayi (nuchal cord) adalah kondisi umum yang sering terjadi tanpa alasan yang jelas.
Kebanyakan bayi yang lahir dengan tali pusar melilit tidak mengalami masalah serius, dan kondisi ini biasanya dapat ditangani dengan baik oleh tenaga medis saat persalinan.
10. Mitos: Ibu Hamil Harus Menghindari Makanan Pedas
Fakta:
Tidak ada larangan medis untuk ibu hamil mengonsumsi makanan pedas.
Namun, makanan pedas dapat menyebabkan gangguan pencernaan atau mulas, yang seringkali lebih parah selama kehamilan.
Jika ibu hamil nyaman dan tidak mengalami masalah pencernaan, tidak ada alasan untuk menghindari makanan pedas sepenuhnya.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR