- Pengelolaan Dana: Dana yang terkumpul akan dikelola oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) yang bertanggung jawab untuk mengelola investasi dan memastikan dana digunakan untuk kepentingan perumahan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap perumahan yang layak.
Dengan adanya tabungan yang dikelola secara profesional, diharapkan semakin banyak masyarakat yang mampu membeli rumah.
Dana yang disimpan dalam Tapera tidak hanya berfungsi sebagai tabungan, tetapi juga diinvestasikan untuk mendapatkan keuntungan yang dapat digunakan kembali untuk pembiayaan perumahan.
Dengan adanya program ini, pemerintah berharap dapat menciptakan sistem pembiayaan perumahan yang berkelanjutan dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Meski memiliki banyak manfaat, program Tapera juga menghadapi sejumlah tantangan dan kritik dari berbagai pihak.
Berikut beberapa di antaranya:
- Beban Tambahan bagi Pekerja dan Pengusaha: Potongan gaji sebesar 2,5 persen dan kontribusi dari perusahaan sebesar 0,5 persen dianggap sebagai beban tambahan yang bisa memberatkan, terutama bagi perusahaan kecil dan pekerja dengan gaji minimum.
- Kepastian Manfaat: Beberapa pekerja meragukan apakah mereka benar-benar bisa mendapatkan manfaat dari program ini, mengingat pengalaman buruk dalam pengelolaan dana publik di masa lalu.
- Kesiapan Infrastruktur: Implementasi program ini memerlukan infrastruktur yang matang, termasuk sistem administrasi dan pengawasan yang ketat untuk menghindari penyalahgunaan dana.
Pemerintah dan BP Tapera sedang bekerja keras untuk mempersiapkan segala aspek yang dibutuhkan agar program ini dapat berjalan lancar pada tahun 2027.
Baca Juga: Tapera untuk Renovasi Rumah Kalau Sudah Punya Cicilan KPR di Perumahan
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR