Nakita.id - Stres adalah respons alami tubuh terhadap berbagai tekanan dan tantangan.
Namun, bagi ibu menyusui, stres dapat memiliki dampak yang signifikan tidak hanya pada kesehatan mental dan fisik ibu, tetapi juga pada produksi dan kualitas ASI serta kesejahteraan bayi.
Artikel ini akan membahas pengaruh stres pada ibu menyusui dan cara mengelolanya untuk memastikan kesehatan yang optimal bagi ibu dan bayi.
Stres dapat mempengaruhi produksi ASI melalui beberapa mekanisme:
- Penurunan Hormon Oksitosin: Oksitosin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk let-down reflex, yaitu proses di mana ASI mengalir dari kelenjar susu ke puting. Stres dapat mengurangi produksi oksitosin, sehingga menghambat aliran ASI.
- Penurunan Hormon Prolaktin: Prolaktin adalah hormon yang merangsang produksi ASI. Stres kronis dapat mengganggu pelepasan prolaktin, sehingga produksi ASI berkurang.
Meskipun stres tidak secara langsung mengubah komposisi ASI, perubahan dalam pola makan dan kesehatan Moms akibat stres dapat mempengaruhi kualitas nutrisi yang diterima bayi.
Moms yang stres mungkin mengalami penurunan nafsu makan atau mengonsumsi makanan yang kurang bergizi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kualitas ASI.
Stres berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental dan fisik pada ibu menyusui, termasuk:
- Kelelahan dan Insomnia: Stres dapat menyebabkan kelelahan dan gangguan tidur, yang pada gilirannya dapat mengurangi energi dan kemampuan ibu untuk merawat bayinya.
- Depresi dan Kecemasan: Ibu yang mengalami stres berisiko lebih tinggi mengalami depresi postpartum dan kecemasan, yang dapat mempengaruhi interaksi dan ikatan emosional dengan bayi.
Baca Juga: KB Implan untuk Ibu Menyusui: Berikut Kelebihan VS Kekurangan
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR