Misalnya, menggunakan program cepat atau suhu rendah untuk pakaian yang sangat kotor mungkin tidak akan cukup untuk menghilangkan noda yang membandel.
Selalu baca petunjuk penggunaan mesin cuci dan pastikan Moms memilih program yang sesuai dengan jenis pakaian dan tingkat kotorannya.
Untuk noda yang sulit, gunakan siklus pencucian yang lebih lama atau suhu yang lebih tinggi, jika kain tersebut tahan terhadap panas.
Kualitas air yang digunakan dalam mencuci juga dapat mempengaruhi hasil cucian.
Air yang mengandung banyak mineral (air keras) dapat meninggalkan residu pada pakaian, sementara air yang terlalu kotor dapat membawa kotoran tambahan ke dalam mesin cuci.
Jika Moms tinggal di daerah dengan air keras, pertimbangkan untuk menggunakan pelembut air atau deterjen khusus yang dirancang untuk kondisi air keras.
Sementara itu, jika air di daerah Moms berkualitas buruk, menggunakan filter air untuk mesin cuci bisa menjadi solusi yang efektif.
Mencampur berbagai jenis pakaian dalam satu kali pencucian juga dapat menyebabkan pakaian menjadi kotor.
Misalnya, mencuci pakaian yang sangat kotor bersama pakaian yang relatif bersih bisa menyebabkan kotoran berpindah dari satu pakaian ke pakaian lain.
Selain itu, bahan pakaian yang berbeda memiliki kebutuhan pencucian yang berbeda pula.
Pisahkan pakaian berdasarkan warna, jenis kain, dan tingkat kotorannya. Ini akan membantu mencegah transfer warna dan kotoran, serta memastikan setiap jenis pakaian dicuci dengan cara yang paling sesuai.
Baca Juga: Cara Mengecek Kapasitor Mesin Cuci Rusak atau Tidak, Bisa Dilakukan Sendiri Tanpa Tukang
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR