Nakita.id - Hipertiroidisme adalah kondisi medis di mana kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah berlebihan.
Hormon tiroid yang diproduksi oleh kelenjar tiroid, yang terletak di leher, berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh.
Ketika kadar hormon ini terlalu tinggi, berbagai fungsi tubuh dapat terganggu, menyebabkan gejala yang beragam dan berpotensi membahayakan kesehatan.
Artikel ini akan membahas gejala dan bahaya hipertiroid serta pentingnya deteksi dan penanganan dini, melansir dari ClevelandClinic.
Gejala hipertiroid bisa bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan durasi kondisi tersebut.
Beberapa gejala umum meliputi:
Meskipun nafsu makan meningkat, penderita hipertiroid sering mengalami penurunan berat badan yang signifikan.
Denyut jantung yang cepat (takikardia), palpitasi, atau detak jantung tidak teratur sering dialami oleh penderita.
Peningkatan produksi keringat dan intoleransi terhadap suhu panas.
Getaran halus atau gemetar, terutama di tangan dan jari.
Kelelahan yang berlebihan dan kelemahan otot, terutama di lengan dan paha.
Baca Juga: Ibu Hamil dengan Hipertiroid Perlu Segera Dapatkan Penanganan, Ini Sederet Dampaknya Jika Dibiarkan
Kecemasan, iritabilitas, dan kesulitan tidur (insomnia).
Siklus menstruasi yang tidak teratur atau lebih ringan pada wanita.
Pembengkakan di dasar leher yang disebabkan oleh pembesaran kelenjar tiroid.
Kulit menjadi tipis dan rambut rontok.
Peningkatan frekuensi buang air besar atau diare.
Jika tidak diobati, hipertiroid dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk:
Hipertiroid dapat menyebabkan berbagai masalah jantung, termasuk takikardia, fibrilasi atrium (detak jantung tidak teratur), dan gagal jantung kongestif.
Kondisi yang jarang namun mengancam nyawa ini terjadi ketika ada lonjakan hormon tiroid yang mendadak. Gejalanya meliputi demam tinggi, detak jantung yang sangat cepat, dan delirium. Ini adalah keadaan darurat medis yang memerlukan perawatan segera.
Kelebihan hormon tiroid dapat menyebabkan pengeroposan tulang, meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang.
Pada beberapa kasus, terutama pada penyakit Graves, hipertiroid dapat menyebabkan masalah mata serius, termasuk penonjolan mata (eksoftalmos), mata kering, iritasi, dan dalam kasus yang parah, kehilangan penglihatan.
Hipertiroid yang tidak diobati dapat menyebabkan infertilitas pada wanita dan disfungsi ereksi pada pria.
Baca Juga: Menurunkan Berat Badan dengan Asem Jawa dan Cara Penggunaannya
Kecemasan, depresi, dan gangguan mood lainnya dapat diperburuk oleh hipertiroid.
Beberapa penyebab umum hipertiroid meliputi:
- Penyakit Graves: Penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid, menyebabkan produksi hormon tiroid berlebihan.
- Nodul Tiroid Beracun: Benjolan pada tiroid yang menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah berlebihan.
- Tiroiditis: Peradangan kelenjar tiroid yang dapat menyebabkan pelepasan hormon tiroid berlebihan.
- Asupan Iodium Berlebihan: Konsumsi iodium yang berlebihan dapat merangsang produksi hormon tiroid.
Diagnosis hipertiroid dilakukan melalui pemeriksaan fisik, tes darah untuk mengukur kadar hormon tiroid (TSH, T3, dan T4), serta tes pencitraan seperti pemindaian tiroid.
Hipertiroid adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera.
Mengenali gejala awal dan mendapatkan diagnosis yang tepat sangat penting untuk menghindari komplikasi yang lebih parah.
Dengan pengobatan yang tepat, banyak penderita hipertiroid dapat mengendalikan kondisi mereka dan menjalani hidup sehat.
Jika Moms atau seseorang yang dikenal mengalami gejala hipertiroid, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR