Gula telah menjadi bagian tak terpisahkan dari banyak hidangan, baik dalam makanan maupun minuman sehari-hari.
Tak heran bila banyak orang menyukainya, terutama anak-anak. Namun dalam memperingati Hari Keluarga Nasional, ada beberapa poin penting mengenai gula khususnya dalam pengaruhnya pada obesitas anak.
Meskipun rasanya yang manis memang sangat nikmat, perlu diingat bahwa konsumsi gula yang berlebihan memiliki dampak buruk yang signifikan terhadap kesehatan.
Salah satu penyakit yang sering muncul akibat konsumsi gula adalah obesitas.
Untuk mencegahnya, Moms dan keluarga sebenarnya tidak harus berhenti total mengonsumsi gula, melainkan mencari alternatif pengganti gula yang aman untuk kesehatan. Lantas, apa saja makanan atau minuman yang dapat menggantikan gula?
Untuk membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut, Nakita telah mewawancarai secara eksklusif dr. Cut Nurul Hafifah, Sp. A, Subsp. N. P. M., Dokter Spesialis Anak Subspesialis Kesehatan Anak Nutrisi dan Penyakit Metabolik RS Pondok Indah – Pondok Indah.
Kepada Nakita, dr. Cut Nurul Hafifah, Sp. A, Subsp. N. P. M. menjelaskan bahwa gula merupakan sumber kalori.
Jika dikonsumsi terlalu banyak, gula tidak hanya memberi kalori, melainkan berubah menjadi lemak dan mengakibatkan obesitas.
“Obesitas primer, yaitu obesitas akibat pola hidup bukan penyakit atau kelainan genetik, disebabkan oleh asupan kalori berlebih atau kurangnya aktivitas fisik.
Gula merupakan salah satu sumber kalori, yang jika dikonsumsi berlebihan maka jumlahnya dapat melebihi kebutuhan tubuh dan disimpan sebagai lemak sehingga akhirnya menyebabkan obesitas.” ujar dr. Cut Nurul Hafifah, Jumat (14/6/2024).
Baca selengkapnya di sini
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR