Seiring dengan semakin tinggi kesadaran para mamil mengonsumsi suplemen asam folat sebelum dan selama kehamilan, riset yang dimuat di jurnal Morbidity and Mortality Weekly Report melaporkan, angka kelainan tabung saraf menurun. Itu artinya, bayi-bayi yang lahir dengan kelainan tabung saraf atau neural tube defect (NTD) semakin sedikit.
Di Amerika Serikat, badan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan, semua perempuan usia subur baiknya mendapatkan asupan 400 mikrogram asam folat setiap hari, baik dari makanan yang telah difortifikasi, suplemen, maupun sumber makanan lain yang tinggi asam folat. "Misalnya saja, sayuran berwarna hijau, kacang hitam, atau jus jeruk," tambah Dr. Siobhan Dolan, salah satu penulis buku Healthy Mom, Healthy Baby: The Ultimate Pregnancy Guide.
Studi yang dilakukan oleh CDC menemukan, banyak mamil di Amerika Serikat yang dalam kehamilan sebelumnya melahirkan bayi dengan kelainan NTD, ternyata tidak mengonsumsi suplemen asam folat sesuai rekomendasi pada kehamilan selanjutnya. Untuk itu, para peneliti berharap hasil riset ini bisa meningkatkan motivasi para mamil untuk rajin mengonsumsi asam folat.
Di Indonesia, belum ada penelitian lengkap tentang hal ini. Namun, kesadaran mengonsumsi asam folat, bahkan jauh sebelum kehamilan (dalam rencana kehamilan), sudah semakin banyak dilakukan para ibu.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Santi Hartono |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR