Di Sulawesi, hujan lebat melanda bagian selatan dan tengah pulau tersebut, termasuk wilayah Makassar dan Palu.
Hujan dengan intensitas tinggi ini tidak hanya menimbulkan genangan air di jalan-jalan utama, tetapi juga mengancam keselamatan warga yang tinggal di daerah rawan longsor.
Menurut penjelasan BMKG, fenomena cuaca ekstrem yang terjadi saat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah gangguan cuaca global seperti La Nina yang masih berlangsung.
La Nina menyebabkan peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.
Selain itu, adanya sistem tekanan rendah di sekitar wilayah perairan Indonesia juga berkontribusi terhadap peningkatan aktivitas hujan.
Selain faktor global, faktor lokal seperti suhu permukaan laut yang lebih hangat juga meningkatkan evaporasi dan pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Kombinasi dari faktor-faktor ini menyebabkan hujan lebat yang terjadi secara terus-menerus di beberapa wilayah.
Cuaca ekstrem yang terjadi pada 12 Juli 2024 ini berdampak signifikan pada berbagai sektor kehidupan.
Di sektor transportasi, hujan lebat mengakibatkan terganggunya arus lalu lintas di beberapa kota besar.
Genangan air di jalan-jalan utama menyebabkan kemacetan parah dan kecelakaan lalu lintas.
Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta juga melaporkan beberapa penerbangan tertunda akibat cuaca buruk.
Baca Juga: Cuaca Rabu 10 Juli 2024, BMKG Minta Hati-hati Hujan Lebat di Sini
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR