Nakita.id - Di era digital yang semakin berkembang pesat, anak-anak kini tumbuh dalam lingkungan yang dipenuhi oleh teknologi.
Penggunaan gadget, akses internet, dan media sosial sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka.
Kondisi ini menuntut peran yang lebih aktif dari orang tua dan guru dalam memberikan bimbingan yang tepat melalui konsep digital parenting.
Artikel ini akan mengulas pentingnya digital parenting bagi pendidikan, khususnya bagi guru dan orang tua.
Digital parenting adalah upaya yang dilakukan oleh orang tua dan pendidik untuk memantau, mengawasi, serta memberikan arahan dalam penggunaan teknologi dan internet oleh anak-anak.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa anak-anak dapat memanfaatkan teknologi secara positif dan menghindari dampak negatifnya.
Anak-anak yang tidak mendapat bimbingan yang tepat dalam penggunaan teknologi berisiko terpapar konten yang tidak sesuai, cyberbullying, dan kecanduan gadget. Digital parenting membantu meminimalisir risiko ini dengan cara:
- Memfilter Konten: Menggunakan perangkat lunak kontrol orang tua untuk memblokir situs yang tidak sesuai.
- Mengatur Waktu Layar: Membatasi waktu penggunaan gadget untuk mencegah kecanduan dan masalah kesehatan.
- Mengawasi Aktivitas Online: Mengikuti aktivitas anak di media sosial untuk memastikan mereka berinteraksi dengan aman.
Digital parenting juga berperan dalam meningkatkan literasi digital anak-anak. Literasi digital meliputi kemampuan untuk menggunakan teknologi secara efektif, kritis, dan etis. Guru dan orang tua dapat:
Baca Juga: Hari Anak Nasional 2024: Cara Orang Tua Menghindarkan Anak dari Bahaya Digitalisasi
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR