Nakita.id - Tidak menstruasi selama menyusui adalah fenomena yang umum dan alami.
Kondisi ini dikenal sebagai amenorea laktasi dan terjadi karena perubahan hormonal dalam tubuh wanita yang sedang menyusui.
Artikel ini akan membahas mengapa amenorea laktasi terjadi, apakah hal ini aman, serta hal-hal yang perlu diperhatikan selama periode ini, melansir dari Womens Health Magazine.
Amenorea laktasi terjadi karena hormon yang terkait dengan menyusui, terutama prolaktin, mempengaruhi siklus menstruasi.
Prolaktin adalah hormon yang merangsang produksi ASI dan pada saat yang sama menekan ovulasi.
Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan amenorea laktasi:
Prolaktin menghambat pelepasan hormon yang diperlukan untuk ovulasi, sehingga menghalangi siklus menstruasi.
Menyusui secara eksklusif dan sering (setiap 2-3 jam) cenderung memperpanjang periode amenorea.
Semakin sering dan intensif bayi menyusu, semakin tinggi kadar prolaktin dan semakin besar kemungkinan menstruasi tertunda.
Menyusui pada malam hari juga penting karena produksi prolaktin cenderung lebih tinggi pada malam hari, yang membantu memperpanjang amenorea.
Secara umum, tidak menstruasi selama menyusui adalah hal yang normal dan aman.
Baca Juga: Tips ASI Lancar Bagi Ibu Menyusui yang Kerja Sampai Malam Hari
Berikut beberapa alasan mengapa hal ini tidak perlu dikhawatirkan:
Amenorea laktasi adalah mekanisme alami tubuh untuk mencegah kehamilan segera setelah melahirkan, memberikan waktu bagi tubuh ibu untuk pulih dan fokus pada perawatan bayi yang baru lahir.
Tidak adanya menstruasi tidak mempengaruhi kesehatan ibu secara negatif.
Tubuh tetap berfungsi normal dan proses menyusui berjalan lancar.
3. Indikator Efektivitas Menyusui
Amenorea laktasi juga bisa menjadi indikator bahwa menyusui berjalan efektif dan bayi mendapatkan cukup ASI.
Meskipun amenorea laktasi umumnya aman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ibu menyusui:
Meskipun amenorea laktasi dapat bertindak sebagai metode kontrasepsi alami, itu tidak sepenuhnya dapat diandalkan.
Ovulasi bisa terjadi sebelum menstruasi pertama pascapersalinan, sehingga ada kemungkinan hamil tanpa menyadarinya.
Jika tidak menginginkan kehamilan segera, pertimbangkan metode kontrasepsi tambahan.
Pastikan asupan nutrisi cukup dan seimbang untuk mendukung produksi ASI dan menjaga kesehatan ibu.
Menyusui membutuhkan banyak energi dan nutrisi, sehingga penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin, mineral, dan protein.
Baca Juga: Bisakah Kembali Menyusui Meski ASI Sempat Berhenti? Ini Tipsnya
Perhatikan tanda-tanda tubuh yang mungkin mengindikasikan masalah kesehatan, seperti nyeri yang tidak biasa, perubahan drastis dalam produksi ASI, atau tanda-tanda infeksi.
Konsultasikan dengan dokter jika ada kekhawatiran.
Setiap wanita berbeda dalam hal kapan menstruasi mereka kembali.
Beberapa mungkin mengalami menstruasi kembali beberapa bulan setelah melahirkan, sementara yang lain mungkin tidak mengalami menstruasi selama satu tahun atau lebih.
Ini semua masih dalam batas normal.
Ada beberapa situasi di mana berkonsultasi dengan dokter adalah keputusan yang bijaksana:
Jika Moms tidak menstruasi setelah 6 bulan dan tidak menyusui secara eksklusif, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan tidak ada kondisi medis yang mendasarinya.
Jika Moms mengalami gejala tidak normal seperti perdarahan hebat, nyeri panggul yang parah, atau gejala lain yang mengkhawatirkan, segera hubungi dokter.
Jika Moms tidak yakin tentang metode kontrasepsi yang paling aman dan efektif selama menyusui, konsultasikan dengan dokter atau bidan.
Tidak menstruasi selama menyusui (amenorea laktasi) adalah fenomena yang alami dan biasanya aman.
Ini adalah hasil dari perubahan hormonal yang terjadi selama menyusui, khususnya peningkatan prolaktin yang menghambat ovulasi.
Meskipun aman, penting bagi ibu menyusui untuk tetap memperhatikan kesehatan mereka, menggunakan metode kontrasepsi tambahan jika diperlukan, dan berkonsultasi dengan dokter jika ada kekhawatiran.
Dengan memahami dan mengelola kondisi ini, ibu dapat memastikan kesehatan dan kesejahteraan mereka sendiri serta bayi mereka.
Baca Juga: Ibu Menyusui Disebut akan Kena Sawan Jika Nekat Potong Rambut, Mitos atau Fakta?
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR