Bedak tabur dapat menyerap kelembaban dan menciptakan lingkungan yang hangat dan kering, yang ideal untuk pertumbuhan bakteri dan jamur.
Hal ini dapat menyebabkan infeksi kulit seperti ruam popok atau infeksi jamur.
Bedak talek adalah salah satu bahan utama dalam banyak produk bedak tabur.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa bedak talek dapat terkontaminasi dengan asbes, sebuah mineral yang diketahui bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).
Paparan jangka panjang terhadap asbes telah dikaitkan dengan risiko kanker paru-paru dan mesothelioma.
Meskipun produsen telah berusaha menghilangkan kontaminasi asbes dari produk mereka, risiko ini tetap menjadi perhatian.
Mengingat berbagai risiko yang terkait dengan penggunaan bedak tabur pada bayi, berikut adalah beberapa rekomendasi bagi orang tua:
- Hindari penggunaan bedak tabur: Pertimbangkan untuk tidak menggunakan bedak tabur sama sekali.
Sebagai alternatif, gunakan kain lembut atau handuk untuk mengeringkan kulit bayi setelah mandi atau mengganti popok.
- Pilih produk yang aman: Jika Moms tetap memilih menggunakan bedak tabur, pastikan untuk memilih produk yang dirancang khusus untuk bayi dan bebas dari pewangi dan bahan kimia berbahaya.
- Aplikasikan dengan hati-hati: Hindari mengaplikasikan bedak tabur di dekat wajah bayi dan pastikan bedak tidak bertebaran di udara.
Gunakan bedak dalam jumlah yang sangat sedikit dan aplikasikan dengan lembut.
- Jaga kebersihan: Pastikan area popok bayi tetap bersih dan kering.
Ganti popok secara teratur dan hindari penggunaan bedak tabur yang berlebihan.
Dengan memahami bahaya penggunaan bedak tabur pada bayi, orang tua dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam merawat kulit bayi mereka dan mencegah potensi risiko kesehatan.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR