Dukungan dari orang-orang terdekat sering kali bisa membantu mengurangi beban emosional dan memberikan perspektif baru yang positif.
Luangkan waktu untuk diri sendiri, meski hanya beberapa menit sehari.
Lakukan aktivitas yang menyenangkan seperti membaca, mandi hangat, atau sekadar duduk santai dengan secangkir teh.
Self-care penting untuk menjaga keseimbangan emosional.
Cobalah untuk tidur saat bayi tidur, atau mintalah bantuan dari pasangan atau anggota keluarga untuk menjaga bayi agar Moms bisa beristirahat.
Istirahat yang cukup dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan suasana hati.
Jangan ragu untuk meminta bantuan, baik dalam merawat bayi atau pekerjaan rumah tangga.
Dukungan praktis dari orang lain bisa sangat membantu meringankan beban dan memberikan waktu bagi ibu untuk mengelola emosinya.
Jika perasaan sensitif berlanjut atau terasa semakin berat, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog.
Kadang-kadang, perubahan emosional yang terjadi selama menyusui bisa menjadi tanda dari kondisi seperti postpartum depression, yang memerlukan perhatian dan penanganan profesional.
Baca Juga: Cara Mencegah Bayi Tersedak Saat Sedang Menyusu dan yang Harus Dilakukan
Ibu menyusui memang bisa merasa lebih sensitif perasaannya, dan ini adalah hal yang normal.
Perubahan hormon, kurang tidur, dan tuntutan peran baru sebagai ibu semuanya berkontribusi pada peningkatan sensitivitas emosional.
Mengelola perasaan ini dengan dukungan dari orang-orang terdekat, praktik self-care, dan istirahat yang cukup dapat membantu ibu menyusui menjalani masa ini dengan lebih tenang dan bahagia.
Ingatlah bahwa menjadi sensitif bukanlah kelemahan, tetapi bagian dari proses adaptasi tubuh dan pikiran terhadap peran baru yang luar biasa ini.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR