Nakita.id - Sosok Meita Irianty, pemilik daycare di Depok yang siksa anak ternyata memberikan gaji rendah untuk staf gurunya.
Meita Irianty kini telah resmi ditetapkan sebagi tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan bayi dan balita di daycare miliknya.
Video Meita Irianty menendang, menyeret dan memukul balita sudah tersebar luas di sosial media.
Pada akhirnya, orang tua korban melaporkan kasus ini ke kepolisian.
Tak butuh waktu lama, perempuan yang juga berprofesi sebagai influencer parenting ini diringkus oleh polisi.
Kini, Meita harus mempertanggungjawabkan perbuatannya yang telah menganiaya bayi dan balita di daycare Depok tersebut.
Terlepas dari itu semua, ada satu hal lagi yang menjaadi perhatian.
Yakni rendahnya gaji staf guru yang bekerja di daycare Meita Irianty.
Melansir dari Tribun Jakarta, guru di daycare tersebut hanya digaji sebesar Rp250.000.
Diketahui bahwa pekerjaan Meita tidak hanya sebagai pemilik daycare Wensen School.
Ternyata dia juga seorang pemilik dari sebuah brand skincare.
Baca Juga: Alasan Meita Irianty Siksa Balita di Daycare Wensen School Bikin Geram
Followers Instagram Meita cukup banyak, mencapai 125.000 meskipun sekarang akunnya sudah tidak aktif.
Meita menggunakan akun media sosialnya untuk memberikan edukasi mengenai parenting.
Nahasnya, dia justru menjadi orang yang tega menganiaya bayi dan balita.
Dengan sekian banyak bisnis dan pemasukan, Meita diketahui membayarkan gaji kecil untuk stafnya di daycare.
Hal ini diketahui dari pengakuan salah satu staf gurunya bernama Ririn (bukan nama sebenarnya).
Ririn mengaku dirinya hanya digaji Rp250.000 per minggu sebagai guru di Wensen School.
Ia juga mengatakan kalau diperlakukan seperti pembantu oleh Meita Irianty.
“Ke guru-guru, ya kami diperlakukan selayaknya pembantu sih ya. Kenapa kami bilangnya selayaknya diperlakukan pembantu, karena tidak sesuai dengan jobdesk kami,” kata Ririn.
Ia menjelaskan kalau job desknya sebenarnya hanya sebagai guru dan pengasuh.
Namun, Meita juga meminta Ririn mengerjakan pekerjaan di ranah pribadinya.
“Pada saat interview kerja, jobdesk kami sebagai guru dan pengasuh."
Baca Juga: Tips Memilih Daycare yang Aman Agar Anak Terjaga dengan Baik
"Bukan pembantu atau ART dia pribadi. Tapi, kami dilingkupi ART pribadinya dan ART di sekolah," jelasnya.
Meita disebut kerap menyuruh staf guru untuk membersihkan kulkas, kamar mandi hingga mencuci baju.
Di mana hal tersebut tentu saja tidak sesuai dengan jobdesk mereka.
“Kalau untuk gaji, enggak sepadan banget. Karena kami juga melingkupi semuanya."
"Karena bukan jadi guru dan pengasuh saja, kami jadi pembantu, jadi ART,” pungkasnya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR