Nakita.id – Area kewanitaan merupakan bagian tubuh yang penting bagi kaum hawa. Kesehatan area kewanitaan menentukan kesehatan tubuh secara menyeluruh juga.
Sayangnya, area kewanitaan rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan, seperti keputihan, gatal, dan infeksi.
Pada kasus yang lebih serius, keputihan dan infeksi berkepanjangan juga dapat membuat area mengeluarkan bau tidak sedap, sehingga mempengaruhi rasa percaya diri.
Bagi Moms yang pernah mengalami keluhan di area kewanitaan, masalah tersebut rupanya berkaitan erat dengan keseimbangan mikroorganisme.
Mikroorganisme ini tidak selalu berbahaya. Malah, banyak mikroorganisme baik yang bermanfaat bagi tubuh. Salah satunya, mikroflora yang hidup di area kewanitaan.
Dilansir dari Very Well Health, mikroflora adalah kumpulan mikroorganisme baik yang secara alami hidup di area kewanitaan.
Mikroorganisme yang umumnya ditemukan di area tersebut antara lain Atopobium, Leptotrichia, Leuconostoc, Megasphaera, Pediococcus, Streptococcus, Weissella, dan Lactobacillus yang jumlahnya paling banyak.
Lactobacillus berperan penting dalam menjaga kesehatan area kewanitaan dengan menciptakan lingkungan asam dengan pH 3,8-4,5.
Lingkungan asam ini tidak hanya menghambat pertumbuhan bakteri jahat penyebab infeksi, tetapi juga mendukung pertumbuhan bakteri baik lainnya.
Selain asam laktat, Lactobacillus juga menghasilkan hidrogen peroksida dan senyawa Bacteriocins atau antimikroba untuk menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi patogen.
Ketika populasi mikroflora tidak terganggu, gejala keputihan abnormal, gatal-gatal, dan bau tidak sedap dapat dicegah secara alami. Sebaliknya, jika keseimbangan mikroflora maka risiko terjadinya infeksi dan peradangan akan meningkat.
Cara menjaga keseimbangan mikroflora
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Content Marketing ADV |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR