Nakita.id - Ibu bekerja mungkin kerap kali mengalami burnout karena urusan rumah dan kantor yang banyak.
Burnout merupakan kondisi kelelahan fisik dan emosional yang terjadi akibat tekanan berlebihan dan berkepanjangan.
Bagi ibu bekerja, mengelola tanggung jawab kantor dan rumah tangga bisa menjadi tantangan besar yang berpotensi memicu burnout.
Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi kesejahteraan ibu secara pribadi, tetapi juga berdampak pada hubungan keluarga dan kinerja di tempat kerja.
Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala burnout, faktor penyebabnya, dan cara mengatasinya agar tidak berlarut.
Burnout pada ibu bekerja dapat dikenali melalui beberapa gejala berikut:
1. Kelelahan Fisik dan Emosional: Ibu merasa lelah sepanjang waktu, baik secara fisik maupun emosional. Istirahat yang cukup pun tidak mampu mengembalikan energi seperti sebelumnya.
2. Kehilangan Motivasi: Pekerjaan yang sebelumnya disukai kini terasa membebani. Ibu kehilangan semangat dan motivasi untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
3. Penurunan Kinerja: Produktivitas menurun karena ibu merasa sulit untuk berkonsentrasi dan menyelesaikan pekerjaan dengan efisien.
4. Gangguan Tidur: Burnout sering kali menyebabkan kesulitan tidur atau kualitas tidur yang buruk, yang pada akhirnya memperparah kelelahan.
5. Perasaan Tidak Berharga: Ibu merasa tidak dihargai baik di tempat kerja maupun di rumah, meskipun telah berusaha keras memenuhi semua tanggung jawabnya.
Baca Juga: Dorong Kesetaraan Gender di Tempat Kerja Berikan Semua Karyawan Kesempatan yang Sama
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR