Nakita.id - Moms tahu kan kalau Kimberly Ryder dan Edward Akbar cerai? Ya, pasangan ini menjadi salah satu yang bercerai di tahun 2024.
Tapi beda dari lainnya, Kimberly Ryder minta nafkah Rp5 ribu dari Edward Akbar.
Karena keinginan Kimberly Ryder gugat cerai suami agar segera terlaksana.
Bagaimana kisah lengkapnya?
Kimberly Ryder, aktris terkenal yang dikenal lewat berbagai peran di layar kaca, kini tengah menghadapi momen sulit dalam hidupnya.
Setelah menikah selama lebih dari lima tahun dengan Edward Akbar, Kimberly memutuskan untuk mengajukan gugatan cerai pada 12 Juli 2024.
Namun, yang menarik perhatian banyak orang bukanlah perceraiannya itu sendiri, melainkan fokus dan prioritas Kimberly dalam proses hukum ini yakni hak anak-anak mereka.
Sejak awal proses perceraian ini, Kimberly Ryder menegaskan bahwa yang paling penting baginya adalah memastikan anak-anaknya mendapatkan hak-hak mereka.
Sebagai seorang ibu dari dua anak yang masih kecil, Kimberly ingin memastikan bahwa suaminya, Edward Akbar, tetap bertanggung jawab atas kesejahteraan anak-anak mereka.
Dalam sebuah wawancara di Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Kimberly dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tidak menginginkan apa pun untuk dirinya sendiri, selain dari tanggung jawab Edward terhadap anak-anak mereka.
"Aku tidak perlu apa-apa untuk diri aku sendiri. Jadi, yang penting tanggung jawab sama anak-anak saja," ujar Kimberly Ryder pada Kamis, 8 Agustus 2024.
Baca Juga: Edward Akbar Jatuh Sakit Setelah Digugat Cerai dan Dilaporkan ke Polisi oleh Kimberly Ryder
Pernyataan ini mencerminkan sikap tegas Kimberly dalam mengutamakan kepentingan anak-anaknya di atas segalanya.
Ini bukanlah hal yang mudah, terutama di tengah proses perceraian yang penuh emosi dan kompleksitas hukum.
Kuasa hukum Kimberly, Machi Ahmad, membenarkan pernyataan kliennya dan menegaskan bahwa Kimberly sejak awal memang tidak ingin membebani Edward dengan persoalan nafkah untuk dirinya sendiri.
Dalam gugatannya, Kimberly hanya menuntut nafkah sebesar Rp5 ribu dari berbagai jenis nafkah, termasuk mut'ah (nafkah penghilang rasa pilu), iddah (nafkah selama masa iddah atau masa tunggu), madhiyah (nafkah masa lampau), kiswah (nafkah pakaian), dan maskan (nafkah tempat tinggal).
Machi Ahmad menyatakan bahwa langkah Kimberly ini menunjukkan bahwa dia tidak ingin mempersulit Edward dalam hal nafkah, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk anak-anak mereka.
Bahkan, jumlah nafkah yang diajukan untuk dirinya sendiri hanya simbolis, yakni Rp1 ribu untuk masing-masing jenis nafkah.
"Klien saya dalam gugatannya juga tidak mempersulit untuk meminta nafkah anak (dan) kepada klien saya sebagai penggugat," ujar Machi Ahmad.
"Bahkan nafkah mut'ah, iddah, madhiyah, kiswah, dan maskan hanya Rp1 ribu. Total lima (nafkah) itu cuma Rp5 ribu. Tidak mempersulit kepada tergugat," tambahnya lagi.
Selain menuntut tanggung jawab nafkah untuk anak-anak, Kimberly Ryder juga tidak mengajukan gugatan harta gana-gini.
Ia hanya meminta hak asuh terhadap kedua anaknya.
Keputusan ini menunjukkan bahwa bagi Kimberly, memastikan masa depan dan kesejahteraan anak-anaknya adalah prioritas utama di tengah perpisahan ini.
Langkah ini mungkin mengejutkan bagi banyak orang, mengingat seringkali dalam kasus perceraian, persoalan harta gana-gini menjadi isu yang krusial dan diperdebatkan.
Namun, bagi Kimberly, keputusannya untuk tidak menuntut banyak hal untuk dirinya sendiri, melainkan lebih fokus pada kebutuhan dan hak anak-anaknya, mencerminkan betapa besarnya kasih sayang seorang ibu yang mengutamakan kepentingan buah hatinya di atas segalanya.
Proses perceraian ini juga telah melalui tahapan mediasi, yang dilaksanakan pada 7 Agustus 2024.
Mediasi ini diharapkan dapat menemukan solusi yang baik bagi kedua belah pihak sebelum melanjutkan ke persidangan lebih lanjut.
Namun, Edward Akbar mengungkapkan bahwa mediasi tersebut berjalan cukup alot.
Meskipun demikian, Edward memastikan bahwa hal ini bukan merupakan kendala yang berarti, melainkan bagian dari proses yang harus dilalui.
Ia juga mengisyaratkan bahwa ia masih berharap proses ini bisa berjalan dengan baik, terutama demi kepentingan anak-anak mereka.
"Nanti satu minggu (sidang) lagi ya. Doakan semuanya bisa baik, dari saya itu aja ya minta doanya ya. (Mediasi alot) bukan kendala, ini kan proses ya. Mungkin itu aja dulu buat sekarang," kata Edward Akbar setelah sesi mediasi.
Di tengah proses perceraian yang penuh tantangan ini, baik Kimberly maupun Edward tampaknya sepakat untuk tetap menjaga kepentingan anak-anak mereka sebagai prioritas utama.
Kimberly, dengan segala keputusan yang diambilnya, menunjukkan bahwa ia ingin memastikan anak-anak mereka tidak terdampak secara negatif oleh perpisahan ini.
Edward, di sisi lain, juga mengindikasikan bahwa dirinya berkomitmen untuk menjalani proses ini dengan baik, meskipun mediasi berlangsung dengan alot.
Baca Juga: Fakta Kimberly Ryder Gugat Cerai Suami, Edward Akbar Mulai Duluan?
Harapan terbesar dari keduanya, tentu saja, adalah agar anak-anak mereka tetap mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang penuh, meskipun orang tua mereka tidak lagi bersama.
Perceraian adalah sebuah proses yang sulit bagi semua pihak yang terlibat, terutama bagi anak-anak.
Namun, dalam kasus ini, Kimberly Ryder menunjukkan bahwa dengan mengutamakan kepentingan anak-anaknya, ia berusaha untuk menjaga kesejahteraan mereka di atas segalanya.
Dengan tidak menuntut banyak hal untuk dirinya sendiri dan hanya berfokus pada tanggung jawab Edward terhadap anak-anak mereka, Kimberly berharap dapat meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul dari perpisahan ini.
Proses hukum yang tengah berlangsung, termasuk mediasi yang dijalani, adalah bagian dari upaya mencari solusi terbaik.
Meski sulit, baik Kimberly maupun Edward tampaknya berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara yang paling baik bagi masa depan anak-anak mereka.
Harapannya, meski berpisah, keduanya tetap bisa bekerja sama untuk membesarkan anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab.
Baca Juga: Kimberly Ryder Gugat Cerai, Masa Depan Anaknya: 'Semoga Kalian Ngerti'
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR