Singkong mengandung kalium yang cukup tinggi, dan ginjal yang tidak berfungsi dengan baik mungkin tidak mampu membuang kelebihan kalium dari tubuh.
Kadar kalium yang terlalu tinggi dalam darah (hiperkalemia) bisa berbahaya, menyebabkan masalah jantung dan komplikasi lainnya.
Untuk penderita penyakit ginjal, sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter sebelum mengonsumsi singkong rebus secara teratur, dan pastikan asupan kalium harian tetap terkontrol.
Anak-anak dan ibu hamil juga termasuk kelompok yang sebaiknya membatasi konsumsi singkong rebus, terutama jika tidak diolah dengan benar.
Anak-anak memiliki sistem metabolisme yang lebih sensitif, dan kehadiran sianida dalam singkong, meskipun dalam jumlah kecil, bisa berisiko bagi kesehatan mereka.
Ibu hamil juga perlu berhati-hati, karena konsumsi singkong dengan kadar sianida yang masih tinggi bisa mempengaruhi perkembangan janin.
Oleh karena itu, meskipun singkong rebus bisa menjadi bagian dari diet yang sehat, anak-anak dan ibu hamil sebaiknya mengonsumsinya dalam jumlah yang sangat terbatas dan pastikan bahwa singkong telah diolah dengan cara yang tepat.
Singkong mungkin aman dikonsumsi dalam jumlah kecil oleh kebanyakan orang, tetapi mengonsumsinya dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko paparan sianida, terutama jika singkong tidak dimasak dengan benar.
Konsumsi singkong rebus dalam jumlah besar secara terus-menerus bisa menyebabkan keracunan kronis yang dikenal sebagai konzo, yang ditandai dengan kelumpuhan pada anggota tubuh bagian bawah.
Oleh karena itu, siapa pun yang mengonsumsi singkong rebus sebaiknya melakukannya dengan porsi yang wajar dan pastikan untuk mempersiapkannya dengan baik.
Merebus singkong hingga benar-benar matang dan membuang air rebusannya dapat membantu mengurangi kadar sianida.
Baca Juga: Inilah Manfaat Daun Singkong untuk Ibu Menyusui, Kaya Nutrisi Bagi Kesehatan Si Kecil
Singkong rebus adalah makanan yang kaya akan nutrisi dan serat, namun tidak semua orang boleh mengonsumsinya tanpa pertimbangan.
Penderita gangguan tiroid, diabetes, masalah pencernaan, penyakit ginjal, anak-anak, ibu hamil, serta orang yang cenderung mengonsumsi singkong dalam jumlah besar, sebaiknya berhati-hati atau menghindari konsumsi singkong rebus.
Meskipun singkong rebus dapat menjadi bagian dari diet yang sehat, penting untuk mengolahnya dengan benar dan mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar.
Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter sangat disarankan bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu sebelum memasukkan singkong rebus dalam pola makan harian.
Dengan begitu, kita dapat menikmati manfaat singkong tanpa mengorbankan kesehatan.
Baca Juga: 10 Manfaat Mengejutkan Daun Singkong untuk Ibu Hamil, Nyesel Baru Tahu!
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR