Dalam keadaan mabuk atau berada di bawah pengaruh narkoba, suami mungkin tidak menyadari atau tidak peduli dengan dampak dari tindakan mereka.
4. Tekanan Ekonomi dan Sosial
Tekanan ekonomi sering menjadi faktor pemicu terjadinya KDRT.
Suami yang mengalami kesulitan keuangan mungkin merasa frustrasi dan tidak berdaya, dan kekerasan bisa menjadi cara mereka mengekspresikan kemarahan atau kekecewaan.
Ketika seorang suami merasa tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarganya, dia mungkin merasa kehilangan kendali atas hidupnya, yang kemudian memicu perilaku kekerasan terhadap istri sebagai bentuk kompensasi.
Selain itu, tekanan sosial, seperti harapan masyarakat tentang peran gender, juga bisa berkontribusi.
Beberapa pria mungkin merasa bahwa mereka harus selalu menjadi pemimpin atau dominan dalam hubungan, dan ketika mereka merasa peran ini terancam, mereka mungkin menggunakan kekerasan untuk mempertahankan status quo.
5. Ketidakseimbangan Kekuasaan dalam Hubungan
Ketidakseimbangan kekuasaan dalam hubungan adalah faktor lain yang dapat menyebabkan KDRT.
Dalam banyak kasus, suami yang melakukan kekerasan merasa memiliki kendali penuh atas istri mereka.
Mereka mungkin merasa berhak untuk mengatur, mengontrol, dan memutuskan segala hal dalam rumah tangga tanpa mempertimbangkan keinginan atau pendapat istri.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR