Nakita.id - Bolehkah menggunakan dana pendidikan untuk investasi? Ini penjelasannya.
Bunga Zainal menjadi korban penipuan yang membuatnya rugi miliaran rupiah.
Istri Sukhdev Singh ini menjadi korban investasi fiktif dengan nilai kerugian Rp15 miliar.
Yang membuat Bunga Zainal menyesal, dana pendidikan anaknya ikut diinvestasikan.
Ini membuat Bunga Zainal stres dan menyesal.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah penjelasan boleh tidaknya menginvestasikan dana pendidikan anak.
Yuk simak!
Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang memerlukan biaya besar, dan biaya pendidikan cenderung meningkat setiap tahunnya.
Menurut berbagai laporan, inflasi biaya pendidikan bisa mencapai 10-15% per tahun, jauh lebih tinggi dibandingkan inflasi umum.
Oleh karena itu, menyiapkan dana pendidikan anak tidak bisa dilakukan dengan cara biasa saja, seperti menabung di rekening bank yang bunganya rendah.
Banyak orang tua mencari alternatif yang lebih menguntungkan, salah satunya dengan investasi.
Baca Juga: Biaya Kuliah Jurusan Arsitektur di Universitas Indonesia, Cek di Sini!
Secara prinsip, investasi dengan dana pendidikan anak bisa diperbolehkan, namun dengan syarat dan pertimbangan tertentu. Berikut adalah beberapa kondisi yang perlu dipenuhi:
- Jangka Waktu yang Cukup Panjang
Jika anak masih kecil dan waktu yang tersisa hingga ia masuk perguruan tinggi atau sekolah lanjutan masih cukup lama (misalnya lebih dari 10 tahun), investasi bisa menjadi pilihan yang bijak.
Dalam jangka panjang, risiko fluktuasi pasar dapat diimbangi dengan potensi imbal hasil yang lebih tinggi.
- Pilihan Investasi yang Tepat
Investasi yang dilakukan dengan dana pendidikan anak harus diletakkan pada instrumen yang relatif aman dan sesuai dengan profil risiko orang tua.
Pilihan seperti reksadana pasar uang atau obligasi pemerintah bisa menjadi opsi yang lebih aman dibandingkan saham yang lebih berisiko.
- Diversifikasi
Jangan letakkan seluruh dana pendidikan dalam satu jenis investasi.
Diversifikasi atau penyebaran dana di beberapa instrumen yang berbeda akan mengurangi risiko.
Misalnya, sebagian bisa diinvestasikan dalam reksadana pasar uang, sebagian lagi dalam emas, dan sebagian di deposito berjangka.
Baca Juga: Biaya Masuk SMP Swasta di Jakarta, Siapkan Dana Pendidikan Anak dari Sekarang!
Meskipun investasi bisa memberikan imbal hasil yang lebih tinggi, ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan oleh orang tua sebelum memutuskan untuk menggunakan dana pendidikan anak:
- Risiko Fluktuasi Pasar
Nilai investasi bisa naik turun tergantung kondisi pasar. Jika Moms berinvestasi pada saham atau reksadana saham, ada risiko bahwa nilai investasi akan turun saat anak membutuhkan dana tersebut untuk biaya pendidikan.
- Kehilangan Modal
Pada investasi yang lebih berisiko, seperti saham, ada kemungkinan kehilangan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan. Ini menjadi sangat berbahaya jika dana tersebut diperlukan dalam waktu dekat.
- Tidak Likuid
Beberapa investasi mungkin tidak mudah dicairkan dalam waktu singkat. Jika terjadi kebutuhan mendadak, seperti pembayaran uang sekolah, bisa jadi dana tidak tersedia tepat waktu.
Jika risiko di atas membuat Moms ragu, ada beberapa alternatif yang lebih aman untuk menyiapkan dana pendidikan anak:
- Tabungan Pendidikan
Banyak bank yang menawarkan produk tabungan pendidikan dengan bunga yang lebih tinggi dari tabungan biasa dan proteksi asuransi. Meskipun bunganya lebih rendah dibandingkan potensi imbal hasil investasi, namun tabungan ini lebih aman dan terjamin.
- Asuransi Pendidikan
Baca Juga: Mengatur Dana Pendidikan Anak, 10 Tips untuk Merencanakan Masa Depan Mereka
Produk ini menggabungkan investasi dengan proteksi asuransi. Namun, pastikan Moms memahami betul biaya-biaya yang terkait dan potensi imbal hasil yang bisa didapat.
- Deposito Berjangka
Meskipun imbal hasilnya tidak setinggi investasi saham atau reksadana, deposito berjangka memberikan kepastian jumlah bunga yang akan diterima. Ini bisa menjadi pilihan jika Moms menginginkan keamanan dan kepastian.
Investasi dengan dana pendidikan anak memang boleh dilakukan, namun harus dengan perencanaan yang matang dan kesadaran akan risiko yang ada.
Jangka waktu yang panjang dan pilihan instrumen yang tepat adalah kunci keberhasilan dalam mengelola dana pendidikan melalui investasi.
Namun, bagi orang tua yang lebih konservatif, memilih alternatif seperti tabungan pendidikan atau deposito berjangka mungkin lebih cocok.
Yang terpenting, pastikan dana pendidikan anak aman dan tersedia saat dibutuhkan, agar masa depan pendidikan anak terjamin tanpa kendala.
Baca Juga: Perkiraan Biaya Sekolah SD Swasta Tarakanita Tahun Ajaran 2023
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR