ASI membutuhkan energi, yang sebagian besar diambil dari cadangan lemak tubuh ibu.
Hal ini berkontribusi pada penurunan berat badan pasca melahirkan, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko diabetes.
Selain itu, produksi ASI secara teratur dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dan memperbaiki sensitivitas insulin, yang penting untuk mencegah resistensi insulin, salah satu faktor pemicu diabetes.
Diabetes gestasional adalah kondisi yang terjadi selama kehamilan dan biasanya hilang setelah melahirkan.
Namun, ibu yang pernah mengalami diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Menyusui telah terbukti dapat menurunkan risiko tersebut.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui setelah mengalami diabetes gestasional cenderung memiliki tingkat insulin yang lebih stabil, yang berarti risiko mereka untuk mengalami diabetes tipe 2 menjadi lebih rendah.
Ini merupakan bukti kuat bahwa menyusui memiliki efek perlindungan terhadap perkembangan diabetes di kemudian hari.
Tidak ada angka pasti tentang durasi menyusui yang dapat secara definitif menurunkan risiko diabetes.
Namun, banyak penelitian menyarankan bahwa semakin lama ibu menyusui, semakin besar manfaat yang dapat diperoleh.
Menyusui secara eksklusif selama enam bulan pertama, seperti yang dianjurkan oleh banyak organisasi kesehatan, telah terbukti cukup efektif dalam menurunkan risiko berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes.
Baca Juga: Benarkah Menyusui Bayi dapat Melindungi Bayi dari Paparan Polusi Udara? Ini Penjelasannya
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR