Nakita.id - Menyusui telah lama dikenal memiliki manfaat yang luar biasa, baik untuk ibu maupun bayi.
Selain membantu memperkuat ikatan emosional, menyusui juga memiliki dampak positif bagi kesehatan ibu.
Salah satu klaim yang sering muncul adalah menyusui dapat menurunkan risiko diabetes.
Apakah ini mitos atau fakta? Mari kita telusuri lebih jauh.
Berdasarkan beberapa penelitian, menyusui memang memiliki peran dalam menurunkan risiko diabetes tipe 2 pada ibu.
Penjelasannya berkaitan dengan pengaturan hormon selama proses menyusui.
Hormon prolaktin yang dihasilkan untuk membantu produksi ASI ternyata juga berperan dalam meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, yang merupakan faktor penting dalam mencegah diabetes.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti menunjukkan bahwa ibu yang menyusui lebih dari enam bulan memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes dibandingkan ibu yang tidak menyusui atau hanya menyusui dalam waktu singkat.
Ini merupakan fakta yang telah didukung oleh sejumlah penelitian medis.
Selama kehamilan, tubuh ibu mengalami perubahan besar dalam metabolisme, termasuk cara tubuh menangani insulin dan gula darah.
Setelah melahirkan, menyusui membantu tubuh untuk kembali ke kondisi metabolik normal lebih cepat.
Baca Juga: Benarkah Ibu Menyusui Dapat Turunkan Risiko Diabetes pada Anak? Ini Penjelasannya
ASI membutuhkan energi, yang sebagian besar diambil dari cadangan lemak tubuh ibu.
Hal ini berkontribusi pada penurunan berat badan pasca melahirkan, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko diabetes.
Selain itu, produksi ASI secara teratur dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dan memperbaiki sensitivitas insulin, yang penting untuk mencegah resistensi insulin, salah satu faktor pemicu diabetes.
Diabetes gestasional adalah kondisi yang terjadi selama kehamilan dan biasanya hilang setelah melahirkan.
Namun, ibu yang pernah mengalami diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Menyusui telah terbukti dapat menurunkan risiko tersebut.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui setelah mengalami diabetes gestasional cenderung memiliki tingkat insulin yang lebih stabil, yang berarti risiko mereka untuk mengalami diabetes tipe 2 menjadi lebih rendah.
Ini merupakan bukti kuat bahwa menyusui memiliki efek perlindungan terhadap perkembangan diabetes di kemudian hari.
Tidak ada angka pasti tentang durasi menyusui yang dapat secara definitif menurunkan risiko diabetes.
Namun, banyak penelitian menyarankan bahwa semakin lama ibu menyusui, semakin besar manfaat yang dapat diperoleh.
Menyusui secara eksklusif selama enam bulan pertama, seperti yang dianjurkan oleh banyak organisasi kesehatan, telah terbukti cukup efektif dalam menurunkan risiko berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes.
Baca Juga: Benarkah Menyusui Bayi dapat Melindungi Bayi dari Paparan Polusi Udara? Ini Penjelasannya
Selain menyusui, ada beberapa faktor lain yang turut berperan dalam menurunkan risiko diabetes pada ibu setelah melahirkan.
Gaya hidup sehat, seperti pola makan seimbang dan rutin berolahraga, juga sangat penting.
Menyusui bukanlah satu-satunya cara untuk mencegah diabetes, tetapi dapat menjadi bagian dari upaya yang lebih besar untuk menjaga kesehatan.
Meskipun menyusui dapat menurunkan risiko diabetes, penting untuk diingat bahwa menyusui saja tidak bisa sepenuhnya mencegah diabetes jika faktor-faktor risiko lainnya tidak dikelola dengan baik.
Genetika, pola makan, berat badan, dan gaya hidup juga berperan besar dalam risiko seseorang terkena diabetes.
Jadi, menyusui adalah salah satu cara yang dapat membantu, tetapi bukan solusi tunggal.
Berdasarkan bukti-bukti ilmiah yang ada, menyusui memang dapat menurunkan risiko ibu untuk mengalami diabetes tipe 2.
Manfaat ini terutama dirasakan jika menyusui dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama, minimal enam bulan.
Namun, menyusui harus tetap dipadukan dengan gaya hidup sehat lainnya untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam mencegah diabetes.
Jadi, klaim bahwa menyusui menurunkan risiko diabetes adalah fakta.
manfaatBaca Juga: Manfaat Menyusui untuk Ibu dan Bayi, Kesehatan dan Kebersamaan yang Lebih Baik
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR