Penyalahgunaan zat dapat memperburuk kondisi mental seseorang, mengurangi kemampuan mereka untuk berpikir jernih, dan meningkatkan impulsifitas yang bisa berujung pada tindakan bunuh diri.
Seseorang yang berpotensi bunuh diri mungkin menunjukkan ketertarikan yang tidak sehat pada kematian, kekerasan, atau tema-tema gelap lainnya.
Mereka mungkin sering membaca atau menonton konten tentang bunuh diri, berbicara tentang hal-hal tersebut, atau bahkan menuliskannya di media sosial.
Perilaku berisiko seperti mengemudi dengan sembrono, menggunakan obat-obatan terlarang, atau terlibat dalam perilaku yang membahayakan diri sendiri bisa menjadi tanda bahwa seseorang tidak lagi peduli dengan keselamatan mereka.
Ini bisa menunjukkan bahwa mereka berada dalam keadaan krisis dan mungkin sedang mempertimbangkan bunuh diri.
Salah satu tanda paling umum adalah ketika seseorang merasa seolah-olah tidak ada jalan keluar dari masalah yang mereka hadapi.
Perasaan putus asa dan tidak adanya harapan sering kali menjadi pemicu utama bunuh diri.
Mereka mungkin merasa tidak ada yang bisa membantu atau bahwa situasi mereka tidak akan pernah membaik.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR