Nakita.id - Vaksim MPox sudah disetujui oleh WHO untuk diberikan pada masyarakat Indonesia usai ada kasus cacat monyet di Tanah Air.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan persetujuan resmi untuk penggunaan vaksin Mpox dalam upaya memerangi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox.
Vaksin ini diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam menekan angka infeksi, terutama di negara-negara dengan tingkat penularan yang tinggi.
Setelah melalui serangkaian uji klinis, vaksin MPOX terbukti efektif dalam melindungi individu dari risiko infeksi dan komplikasi penyakit.
Persetujuan dari WHO menjadi tanda positif dalam menangani wabah yang semakin meluas, sekaligus memberikan harapan baru bagi masyarakat global.
Melansir dari laman Kemenkes, vaksin Mpox dapat diberikan dalam kondisi darurat kesehatan.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp. P MPH.
Syahril membantah narasi yang mengklaim bahwa vaksin MPox yang disiapkan adalah ekperimental.
Bahkan, narasi tersebut disertai ajakan agar masyarakat menolak vaksinasi Mpox.
Klaim tersebut dibantah lantaran Komnas KIPI turut memantau keamanan dan memastikan pemberian vaksin MPox.
“Vaksin Mpox sudah menerima Emergency Use Listing (EUL) dari WHO dan Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM, yang berarti vaksin ini boleh digunakan dalam kondisi darurat,” terang Syahril.
Baca Juga: Tidak Semua Dapat Vaksin Mpox Gratis, Berapa Harga Vaksin Mpox?
“BPOM dengan Komnas KIPI yang independen terus memantau penggunaan vaksin ini untuk memastikan keamanan dan manfaatnya,: sambungnya.
Saat ini, vaksin MPox yang digunakan di Indonesia adalah Modified Vaccinia Ankara - Bavarian Nordic (MVA-BN).
Ini merupakan vaksin turunan cacar generasi ketiga yang bersifat non-replicating.
Pelaksanaan vaksinasi MPox sendiri sudah dilakukan sejak 2023 setelah ditemukan kasus cacar monyet di Tanah Air.
Melansir dari Tribunnews, menurut dokumen WHO berjudul “Weekly Epidemiological Record: Smallpox and Mpox (Orthopoxviruses) Vaccine Position Paper” yang dirilis pada 23 Agustus 2024, ada tiga jenis vaksin yang dapat digunakan untuk pencegahan penyakit Mpox.
Ketiga vaksin tersebut adalah MVA-BN, LC16m8, dan ACAM2000, yang masing-masing memiliki karakteristik dan persetujuan berbeda di berbagai negara. Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing vaksin.
1. MVA-BN
MVA-BN adalah vaksin yang pertama kali disetujui pada tahun 2013 di Kanada dan Uni Eropa untuk pencegahan penyakit cacar pada orang yang berusia 18 tahun ke atas.
Vaksin ini memiliki lisensi untuk digunakan pada kelompok usia dewasa, namun tidak disetujui bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun.
Pada tahun 2019, Amerika Serikat memperluas persetujuan vaksin MVA-BN, tidak hanya untuk pencegahan cacar, tetapi juga untuk pencegahan penyakit Mpox pada orang dewasa.
Menurut artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal "Vaccines against mpox: MVA-BN and LC16m8" di Taylor & Francis Online pada 1 September 2024, vaksin MVA-BN terbukti memiliki efektivitas dalam menurunkan risiko terkena penyakit Mpox dengan probabilitas berkisar antara 62 persen hingga 85 persen.
Baca Juga: Apa Saja Gejala MPox? Ini Berbagai Kondisi Ringan hingga Berat yang Muncul
Selain itu, bagi individu yang telah terinfeksi virus Mpox, vaksin ini mampu mengurangi risiko perkembangan penyakit lebih lanjut hingga 20 persen.
2. LC16m8
Vaksin kedua yang disebutkan adalah LC16m8, yang pertama kali dilisensikan di Jepang pada tahun 1975 untuk pencegahan cacar.
Berbeda dengan MVA-BN, vaksin LC16m8 tidak memiliki batasan usia dalam penggunaannya.
Pada Agustus 2022, lisensi vaksin LC16m8 diperluas untuk mencakup pencegahan Mpox.
Vaksin ini termasuk ke dalam kategori vaksin cacar generasi ketiga, yang dikembangkan dengan teknologi terbaru untuk meningkatkan efektivitas dan mengurangi efek samping.
Hasil uji klinis menunjukkan bahwa LC16m8 efektif dalam memberikan perlindungan terhadap virus Mpox, dengan menginduksi respons imun yang kuat dan konsisten.
Selain itu, vaksin ini juga mampu menghasilkan antibodi penetral yang melawan orthopoxvirus, termasuk Clade I MPXV, jenis virus yang menjadi penyebab Mpox.
Kemampuan vaksin ini dalam merangsang respons antibodi membuatnya menjadi salah satu pilihan utama untuk pencegahan Mpox, terutama di wilayah-wilayah yang terkena dampak penyebaran virus ini.
3. ACAM2000
ACAM2000 adalah vaksin cacar generasi kedua yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada tahun 2007 untuk imunisasi penyakit cacar.
Baca Juga: BERITA POPULER: Tersebar Voice Note Dokter Aulia Korban Bullying hingga Penjelasan Apa Itu MPox
Vaksin ini kemudian mendapatkan persetujuan pada tahun 2024 untuk digunakan dalam pencegahan penyakit Mpox, meskipun penggunaannya berada di bawah protokol Investigasi Obat Baru Akses yang Diperluas atau Expanded Access Investigational New Drug (IND).
ACAM2000 merupakan salah satu vaksin yang telah lama digunakan untuk melawan cacar dan sekarang dikembangkan lebih lanjut untuk memerangi Mpox.
Meskipun tergolong vaksin generasi kedua, penggunaannya dalam protokol investigasi menunjukkan bahwa vaksin ini masih dalam tahap pengembangan dan pengawasan ketat untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya dalam pencegahan Mpox.
Ketiga vaksin ini memberikan pilihan yang beragam dalam upaya melindungi masyarakat dari penyebaran virus Mpox, dengan cakupan penggunaan yang berbeda-beda sesuai dengan usia dan kondisi individu.
WHO merekomendasikan vaksin-vaksin ini sebagai bagian dari strategi global untuk menekan penyebaran Mpox dan melindungi populasi yang rentan.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR