Salah satu dampak serius stunting adalah gangguan pada perkembangan otak.
Otak anak yang kekurangan nutrisi akan mengalami keterlambatan perkembangan, yang dapat mempengaruhi kemampuan kognitif seperti berpikir, belajar, dan memecahkan masalah.
Anak-anak yang stunting berisiko memiliki IQ lebih rendah, yang berdampak pada prestasi akademik dan kemampuan mereka di masa depan.
Anak-anak yang stunting sering kali memiliki sistem imun yang lemah, sehingga lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi.
Kondisi ini menyebabkan mereka lebih sering sakit dan memerlukan waktu lebih lama untuk pulih.
Infeksi yang berulang ini juga dapat memperburuk kondisi stunting, menciptakan siklus yang sulit diputus.
Stunting tidak hanya memengaruhi pertumbuhan dan kesehatan anak di masa kecil, tetapi juga dapat menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang.
Anak yang stunting lebih berisiko mengembangkan penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung saat dewasa.
Kondisi ini disebabkan oleh metabolisme tubuh yang terganggu akibat kurangnya nutrisi saat masa pertumbuhan.
Selain tinggi badan yang terhambat, anak yang mengalami stunting juga sering kali memiliki tubuh yang kurang proporsional, di mana berat badan tidak sesuai dengan tinggi badan.
Hal ini membuat mereka terlihat kurus atau kurang berisi, yang menandakan kekurangan nutrisi.
Baca Juga: Peran Suami Upaya Pencegahan Stunting Sebelum Kehamilan Istri
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR