Ini sangat baik bagi mereka yang menderita sindrom usus bocor atau gangguan pencernaan lainnya.
Selain itu, gelatin membantu memperbaiki keseimbangan bakteri baik di usus dan memperbaiki penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.
Kolagen dan protein yang ditemukan dalam ceker ayam berperan dalam proses penyembuhan luka.
Protein penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan, sedangkan kolagen membantu mempercepat penyembuhan luka dengan memperkuat struktur jaringan kulit yang rusak.
Makan ceker ayam dapat mendukung tubuh dalam proses penyembuhan alami, baik dari luka luar maupun internal, seperti pemulihan setelah operasi atau cedera.
Ceker ayam mengandung asam amino glisin, yang merupakan salah satu komponen penting untuk meningkatkan kualitas tidur.
Glisin berfungsi menenangkan otak, membantu tubuh rileks, dan meningkatkan kualitas tidur.
Jika Moms sering kesulitan tidur atau mengalami insomnia, mengonsumsi ceker ayam sebagai bagian dari makanan harian dapat membantu memperbaiki pola tidur.
Selain baik untuk kulit, kandungan kolagen dalam ceker ayam juga berperan dalam memperkuat rambut dan kuku.
Kolagen membantu memperbaiki struktur rambut dan kuku, membuatnya lebih kuat, serta mencegah kerontokan rambut dan kuku rapuh.
Dengan memasukkan ceker ayam dalam diet, Moms bisa mendapatkan asupan nutrisi yang diperlukan untuk rambut dan kuku yang sehat.
Ceker ayam mengandung zat besi dan fosfor yang baik untuk meningkatkan sirkulasi darah.
Zat besi penting untuk produksi hemoglobin dalam darah, yang membantu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Fosfor membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan mendukung fungsi normal sel darah merah.
Dengan sirkulasi darah yang baik, Moms bisa merasa lebih berenergi dan segar sepanjang hari.
Ceker ayam adalah makanan yang kaya nutrisi dan memberikan banyak manfaat kesehatan.
Dari mendukung kesehatan kulit, tulang, hingga memperbaiki sistem pencernaan dan meningkatkan kualitas tidur, ceker ayam bisa menjadi pilihan makanan sehat yang murah dan mudah didapat.
Namun, seperti halnya makanan lainnya, konsumsi ceker ayam sebaiknya tetap dalam jumlah yang wajar dan seimbang dengan asupan nutrisi lainnya.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR