Berikut adalah beberapa jenis pengobatan yang umumnya dipertimbangkan:
Kemoterapi: Zat kimia dalam kemoterapi dapat masuk ke dalam ASI dan berpotensi membahayakan bayi. Oleh karena itu, ibu yang menjalani kemoterapi biasanya disarankan untuk tidak menyusui selama pengobatan berlangsung dan beberapa waktu setelah pengobatan selesai.
Terapi Radiasi: Radiasi yang dilakukan pada area payudara dapat memengaruhi jaringan payudara dan produksi ASI. Namun, jika radiasi dilakukan pada area lain di tubuh, mungkin saja menyusui masih bisa dilakukan dengan aman, tergantung pada rekomendasi dari dokter.
Terapi Hormonal: Beberapa terapi hormonal, seperti tamoxifen, juga tidak aman selama menyusui karena dapat masuk ke dalam ASI dan memengaruhi bayi.
Selain pengaruh pengobatan, kanker, terutama kanker payudara, dapat memengaruhi kemampuan tubuh ibu untuk memproduksi ASI.
Jika operasi dilakukan pada payudara, termasuk pengangkatan sebagian atau seluruh jaringan payudara, hal ini dapat mengurangi kapasitas produksi ASI.
Jaringan yang tersisa mungkin masih mampu menghasilkan ASI, namun biasanya jumlahnya tidak sebanyak sebelumnya.
Selain itu, pengobatan seperti radiasi dapat merusak saluran susu di payudara, yang juga memengaruhi produksi ASI.
Dalam beberapa kasus, payudara yang tidak terkena kanker mungkin masih bisa menghasilkan ASI yang cukup.
Menyusui adalah kegiatan yang membutuhkan energi dan kekuatan fisik.
Bagi ibu yang sedang menjalani pengobatan kanker, mungkin ada rasa lelah, mual, atau efek samping lainnya dari perawatan yang membuat menyusui menjadi tantangan.
Baca Juga: Jarak Menyusui Setelah Minum Obat: Panduan Aman untuk Ibu Menyusui
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR