Alkohol dan rokok: Konsumsi alkohol dan merokok dapat sangat membahayakan janin, meningkatkan risiko stunting dan komplikasi kehamilan lainnya.
Berolahraga secara teratur selama kehamilan dapat membantu menjaga kesehatan ibu hamil dan mendukung perkembangan janin.
Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, berenang, atau senam hamil dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mempersiapkan tubuh untuk persalinan.
Tips:
Konsultasikan dengan dokter tentang jenis olahraga yang aman sesuai dengan kondisi kehamilan.
Lakukan olahraga ringan selama 20-30 menit per hari.
Dukungan emosional dari keluarga, terutama pasangan, sangat penting untuk menjaga kesejahteraan ibu hamil.
Dukungan ini dapat membantu mengurangi stres, memastikan asupan nutrisi yang cukup, dan menciptakan lingkungan yang positif selama masa kehamilan.
Tips:
Libatkan pasangan dan anggota keluarga dalam pemantauan kesehatan selama kehamilan.
Jangan ragu untuk meminta bantuan atau dukungan ketika diperlukan.
Baca Juga: Mencegah Stunting Salah Satunya dengan Peran dan Kehadiran Ayah
Masa 1.000 hari pertama, yang dimulai sejak kehamilan hingga anak berusia 2 tahun, adalah periode krusial untuk mencegah stunting.
Pada periode ini, perkembangan otak dan fisik anak sangat dipengaruhi oleh asupan gizi yang diterima.
Oleh karena itu, menjaga asupan nutrisi yang baik sejak hamil sangat penting dalam mencegah stunting dan memastikan anak tumbuh sehat.
Menanggulangi stunting harus dimulai sejak masa kehamilan dengan menjaga asupan nutrisi yang cukup, melakukan pemeriksaan rutin, mengelola stres, dan menghindari konsumsi makanan serta minuman berbahaya.
Dengan menerapkan pola hidup sehat selama kehamilan, ibu hamil dapat mendukung perkembangan optimal janin dan mencegah terjadinya stunting pada anak.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR